REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kecelakaan kereta api di wilayah Cicalengka, Kabupaten Bandung, pada Jumat (5/1/2024), menyebabkan sejumlah perjalanan kereta lain terlambat. Akibatnya, terjadi penumpukan penumpang terjadi di Stasiun Tasikmalaya.
Berdasarkan pantauan Republika.co.id, penumpukan penumpang terjadi di Stasiun Tasikmalaya sejak Jumat pagi. Sejumlah penumpang terlihat mengantre di loket untuk membatalkan tiket perjalanan mereka di Stasiun Tasikmalaya.
"Saya mau ke Bekasi pakai KA Serayu. Di Jadwal itu berangkat pukul 09.54 WIB, tapi tidak bisa berangkat karena ada kecelakaan," kata salah seorang penumpang kereta api di Stasiun Tasikmalaya, Yandi Purnama Amin (21 tahun), Jumat (5/1/2024).
Lantaran tak ada kejelasan kereta api yang akan dinaikinya, Yandi memilih untuk membatalkan perjalanannya. Ia ingin menggunakan jasa transportasi lainnya.
"Kareta belum jelas berangkatnya kapan. Rencana mau naik bus," kata dia sambil mengantre.
Menurut dia, pihak KAI akan mengembalikan uang pembatalan tiket secara langsung. Alhasil, penumpang bisa mencari transportasi lain usai melakukan pembatalan.
Salah seorang penumpang lainnya, Jamaludin (36), juga ikut terdampak akibat kecelakaan kereta yang terjadi di wilayah Cicalengka, Kabupaten Bandung. Perjalanannya ke Yogyakarta dari Stasiun Tasikmalaya menggunakan kereta api menjadi tak jelas jadwalnya.
"Mau ke Jogja, jadwal berangkat pukul 09.35 WIB," kata dia.
Jamaludin mengaku baru mendapatkan informasi adanya kecelakaan kereta api saat sampai di Stasiun Tasikmalaya. KA Lodaya yang akan ditumpanginya disebut tertahan akibat kecelakaan antara KA Turangga dan KA Bandung Raya di Cicalengka.
"Saya tunggu dulu. Kalau memang tidak ada kejelasan, saya naik bus. Pihak KAI juga katanya akan memberikan kompensasi langsung berupa pengembalian uang tiket," kata Jamaludin.
Sebelumnya, dilaporkan telah terjadi kecelakaan antara KA Turangga dan KA Bandung Raya di wilayah Cicalengka, Kabupaten Bandung, pada Jumat sekitar 06.30 WIB. Akibat kecelakaan itu, sejumlah perjalanan kereta menjadi terdampak.
Ikuti Whatsapp Channel Republika