Ahad 20 Nov 2016 10:55 WIB

Komisi III: Intelijen Harus Lebih Tajam

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Esthi Maharani
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Pol Budi Gunawan bersiap mengikuti rapat dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (19/10).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Pol Budi Gunawan bersiap mengikuti rapat dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (19/10).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Anggota komisi III DPR Ahmad Zacky Siradj meminta aparat yang bertugas di bidang intelijen agar bekerja lebih baik dalam mencegah aksi terorisme. Apalagi dalam RUU terorisme, bidang pencegahan akan lebih difokuskan dibandingkan penindakan.

Ia mengingatkan agar aparat intelijen di jajaran BIN, Polri maupun TNI bekerja lebih gesit dalam memantau pergerakan teroris. Ia berharap aksi teroris bisa dicegah.

"Intelijen itu harus lebih tajam, harus lebih dahulu mencium, saya rumuskan dari UU teroris untuk bisa lebih libatkan partisipasi masyarakat," katanya pada wartawan usai sosialisasi 4 pilar di Tasikmalaya, Sabtu, (19/11).

Selain itu, demi menjalankan fungsi intelijen lebih efektif, ia tak masalah jika nantinya aparat intelijen mampu menyadap percakapan seluruh warga Indonesia. Politisi asal partai Golkar itu merasa jika aparat tak mampu melakukannya, maka keamanan negara tak akan terjamin.

"Intelijen itu mampu menangkap informasi yang akan menjadi tantangan bagi negara, kalau tidak bagaimana menjaga keamanan negara. Jadi bisa menyadap semua telepon warga pasti," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement