Senin 21 Nov 2016 12:05 WIB

Menengok Masjid-Masjid Terbesar di Rusia

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: Indira Rezkisari
Masjid Biru atau Masjid Sukarno di San Petersburg, Rusia.
Foto: Republika/Dwi Murdaningsih
Masjid Biru atau Masjid Sukarno di San Petersburg, Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, SAN PETERSBURG -- Jejak-jejak keislaman di Rusia terasa cukup kental. Di negara bekas Uni Soviet ini, Islam tumbuh sejak lama. Peradabannya pun masih terlihat dengan kokoh. Masjid sebagai pusat kegiatan, terbangun dengan megah. Elhijab, produsen mode asal Bandung melakukan trip ke Rusia, salah satunya mengunjungi masjid-masjid.

Eko Harjanto, pemandu yang membantu rombongan trip menjelajah wisata religi di Rusia ini, mengatakan Islam di Rusia memliki identitas yang cukup kuat. Cukup mengakar, berbeda dengan persepsi orang luar mengenai Rusia selama ini. Bahkan, di Rusia juga terdapat masjid terbesar di Eropa yaitu masjid Katedral Moskow.

"Bisa kita lihat, Islam di sini identitasnya kuat," ujar Eko, kepada jurnalis Republika.co.id, Dwi Murdaningsih, di Rusia. Eko mengatakan desain masjid di Rusia banyak terpengaruh oleh desain dan ornamen dari Turki dan negara-negara Asia Selatan. Berikut ini, beberapa masjid yang bisa Anda kunjungi ketika ingin melakukan wisata religi di Rusia.

Masjid Katedral Moskow

Masjid Katedral Mokow merupakan masjid terbesar di Eropa. Katedral artinya tempat berkumpulnya banyak orang. Secara sederhana, masjid ini bisa dibahasakan seperti 'Masjid Raya Moskow'. Masjid yang mampu menampung 10 ribu jamaah ini berlokasi di sebelah Olympic Indoor Stadium di pusat Moskow.

Masjid Katedral Moskow awalnya dibangun pada 1904, kemusian direstorasi pada 2005 dan diresmikan pada 2015 oleh Presiden Rusia Vlamidir Putin. Masjid-masjid di Rusia umumnya juga berfungsi sebagai museum. Begitu pula masjid Katedral ini. Masjid Katedral terdiri dari empat lantai. Di lantai pertama, jamaah bisa menitipkan sepatu dan jaket.

Di lantai kedua, tempat shalat untuk jamaah pria. Lantai ketiga difungsikan sebagai tempat shalat jamaah wanita. Lantai ketiga difungsikan sebagai museum dan lantai keempat difungsikan sebagai tempat shalat jamaah pria. Bagi pengunjung non-Muslim dipersilakan mengunjungi lantai ketiga untuk melihat-lihat museum Masjid Katedral Moskow. Di museum inilah pengunjung bisa menyaksikan bagaimana proses pembangunan masjid, dan seperti apa ajaran Islam.

Di sekitaran masjid, terdapat kafe dan tempat penjual suvenir. Pengunjung bisa membeli kenang-kenangan suvenir khas masjid Katedral di toko tersebut.

Masjid Kul Syarief di Kota Kazan

Kazan merupakan kota dengan penduduk mayoritas Islam. Sekitar 55 persen dati tiga juta penduduk Kazan beragama Islam. Kazan merupakan ibu kota negara bagian Tatarstan. Masjid yang paling terkenal di Kazan adalah Masjid Kul Syarif. Nama Kul Syarif berasal dari nama seorang pahlawan yang diabadikan karena jasanya dalam membela kota Kazan saat masih terjajah dulu.

Masjid Kul Syarif di Kazan terletak di Kremlin atau istana pertahanan kota Kazan. Saat masa penjajahan dan masa perang, kremlin merupakan tempat terakhir sebagai benteng pertahanan. Masjid yang kubahnya berwarna biru ini terdiri dar empat lantai. Saat jamaah masuk masjid, jamaah langsung bisa menjumpai museum.

Di pojok lantai dasar terdapat satu ruangan khusus untuk qori membaca Alquran selama 24 jam. Sejak setahun lalu, masjid Kul Syarif memiliki program membaca Alquran selama 24 jam. Qori bertugas membaca Alquran secara bergantian dan berhenti ketika memasuki waktu shalat, lalu dilanjutkan kembali setelah shalat selesai. Bacaan Alquran dari masjid ini juga bisa disaksikan melalui Youtube.

Di lantai basement juga terdapat museum. Lantai pertama digunakan oleh jamaah pria, lantai kedua digunakan untuk tempat shalat jamaah wanita dan lantai ketiga digunakan sebagai balkon. Melalui balkon, pengunjung yang tidak melaksanakan shalat bisa melihat dekorasi masjid Kul Syarif dengan lebih dekat. Oleh-oleh khas Masjid Kul Syarif juga terdapat di sekitaran masjid yang mampu menampung 6 ribu jamaah ini.

Jika sedang berada di Kazan, selain mengunjungi Masjid Kul Syarif, Anda juga bisa melihat masjid Marjani, sebagai masjid tetua di Kazan yang didirikan pada 1700. Saat zaman Soviet, hanya masjid ini saja yang boleh diaktifkan. Di sini terdapat madrasah yang mendidik calon-calon imam yang akan disebar di masjid-masjid di Tatarstan. Di Kazan, ada sekitar 60 masjid. Sementara, di Tatarstan ada sekitar 1500 masjid.

Masjid Biru di San Petersburg

San Petersbur merupakan kota kedua terbesar di Rusia. Kota ini dulu sempat menjadi ibu kota Rusia. Di kota ini terdapat masjid biru atau juga yang dikenal sebagai Masjid Sukarno. Ya, nama presiden pertama Republik Indonesia diabadikan sebagai nama masjid di sini. Pada tahun 1956, Sukarno datang ke Rusia dan meninjau masjid biru.

Kunjungan Sukarno di masjid ini sempat menghebohkan protokoler pemerintah Soviet saat itu. Saat itu, masjid biru ini difungsikan sebagai gudang. Sukarno lantas meminta masjid itu difungsikan kembali sebagai masjid. Saat ini, Masjid Sukarno sedang dalam proses renovasi. Ruangan shalat untuk jamaan perempuan belum dapat difungsikan. Renovasi dijadwalkan selesai pada bulan November ini. Tidak seperti masjid Katedral Moskow atau Masjid Kul Syarif di Kazan, di sekitar Masjid Biru ini tidak terdapat toko suvenir.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement