REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolda Metro Jaya, Irjen M Iriawan mengatakan untuk mengawal Demo 2 Desember mendatang akan menerjunkan 27 ribu personel gabungan dari TNI dan Polri. Menurut dia, jumlah tersebut lebih banyak dari personel yang diturunkan saat aksi damai 4 November lalu.
"Hampir sama, mungkin ada tambahan kurang lebih 5.000. Untuk jaga sentra-sentra ekonomi, perkantoran, maupun tempat lainnya. Sekarang 27.000, kemarin kan 21.000 sekian," ujar Iriawan di Mapolda Metro Jaya, Senin (21/11).
Mantan Kapolda Jawa Barat tersebut mengatakan, polisi dan TNI sudah melakukan konferensi video dengan pimpinan pusat untuk membangun sinergitas antara Polri dan TNI dalam rangka mengamankan demo tersebut. Ia pun mengimbau agar masyarakat tidak ikut turun ke ke jalan mengikuti demo yang disebut Aksi Bela Islam III tersebut.
"Saya imbau, sekarang kan saudara Ahok sudah diproses hukum, yang bersangkutan siap menghadapi sidang di pengadilan. Mabes Polri sedang maraton menyelesaikan berkas, diusahakan sebelum tanggal 2. Jadi masyarakat ini tinggal menunggu proses hukum saja. Bekerja saja, beraktivitas saja, masih banyak yang lebih penting lain yang bisa dilakukan masyarakat," kata Iriawan.
Ia pun meminta agar masyarakat juga tidak terlalu reaktif terhadap isu-isu yang berkembang melalui media sosial mengenai demo tersebut. "Jadi masyarakat tetap tenang, medsos yang ada keluar itu tidak ditanggapi secara maksimal. Saya imbau sekali lagi, kami sudah koordinasi dengan beberapa wilayah, daerah juga demikian," ujar Iriawan.
Menurut dia, ia juga sudah melakukan komunikasi dengan ulama-ulama yang berada di Jawa Timur dan Jawa Tengah perihal kasus penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok tersebut.
"Barusan kami telepon beberapa kiai di Jatim juga di Jateng, mereka menyerahkan proses hukum ke kepolisian. Mereka siap dukung proses hukum itu agar berkeadilan," kata Iriawan.