Rabu 23 Nov 2016 02:11 WIB

Massa 'Aksi 2 Desember' Harus Tetap Fokus

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Didi Purwadi
Demo serupa dengan 4 November 2016 rencananya kembali digelar di 2 Desember 2016 terkait dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama.
Foto: Antara
Demo serupa dengan 4 November 2016 rencananya kembali digelar di 2 Desember 2016 terkait dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau massa peserta aksi damai 2 Desember harus menjaga akhlak dan kebinekaan ketika menjalankan aksi mereka nanti, MUI pun mengimbau massa aksi 2 Desember tetap fokus pada tujuannya.

''MUI mengingatkan agar demonstrasi tetap fokus pada tema penegakan hukum kasus penistaan agama,'' kata Wakil Sekjen MUI, Sholahuddin Al Aiyubi, di Jakarta, Selasa (22/11).

Aksi damai 2 Desember digelar untuk mengawal proses hukum Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penistaan Agama. Massa pun mendesak agar Ahok ditahan terkait kasus penistaan agama tersebut.

MUI mengimbau agar massa aksi damai 2 Desember tidak menyimpang untuk tujuan lain yang tidak sesuai dengan semangat menjaga kebhinekaan dan keutuhan NKRI. MUI pun berharap kepolisian dan petugas keamanan lainnya untuk dapat menghadapi pengunjuk rasa dengan mengedepankan pendekatan persuasif, dialogis, profesional, dan proporsional, serta menghindari kekerasan.

MUI mengimbau agar aksi demonstrasi dilakukan dengan menjaga kesopanan, kedamaian, akhlak karimah, dan tetap taat aturan. MUI juga meminta agar peserta aksi tidak menggunakan atribut dan simbol MUI.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement