Terkait konteks politik, jelas memang tak satupun orang yang tak punya masalah. Maka tiap pihak jangan tambah masalah. “Nila politik” telah membakar. Ruyakkannya tektonik, menggoyang Indonesia. Beberapa kepala daerah mulai resah. Pro dan kontra, sesuaikan diri rapatkan barisan.
Blusukan terbagi dua, “blusukan sejati” dan “blusukan politik”. Niat “blusukan sejati” cari kebenaran. Sedang “blusukan politik”, apa yang dicari di politisi? Dukungan politisi cuma kentalkan “tak ada kawan dan lawan abadi. Yang adalah kepentingan abadi”.
Meski Jokowi dikelilingi orang banyak, sesungguhnya presiden dan kepala negara itu terasing dalam keriuhan. Masukkan telah digenggam. Lantas?
Kini kebijakan ada di Jokowi sendiri. Jokowi memang sedang diuji. Dalam kondisi kritis ini, DNA Jokowi akan ungkap dirinya pemimpin sejati, atau…?