Kamis 24 Nov 2016 04:57 WIB

Surat Terbuka Buat Jokowi

Red: Muhammad Subarkah
 Presiden Joko Widodo (kiri) menunggang kuda Salero milik Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di kediaman Prabowo, Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Jawa Barat, Senin (31/10). (Republika/Wihdan)
Foto:
Presiden Jokowi dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Terkait konteks politik, jelas memang  tak satupun orang yang tak punya masalah. Maka tiap pihak jangan tambah masalah. “Nila politik” telah membakar. Ruyakkannya tektonik, menggoyang Indonesia. Beberapa kepala daerah mulai resah. Pro dan kontra, sesuaikan diri rapatkan barisan.

Blusukan terbagi dua, “blusukan sejati” dan “blusukan politik”. Niat “blusukan sejati” cari kebenaran. Sedang “blusukan politik”, apa yang dicari di politisi? Dukungan politisi cuma kentalkan “tak ada kawan dan lawan abadi. Yang adalah kepentingan abadi”.

Meski Jokowi dikelilingi orang banyak, sesungguhnya presiden dan kepala negara itu terasing dalam keriuhan. Masukkan telah digenggam. Lantas?

Kini kebijakan ada di Jokowi sendiri. Jokowi memang sedang diuji. Dalam kondisi kritis ini, DNA Jokowi akan ungkap dirinya pemimpin sejati, atau…?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement