REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Pemerintah Israel menerima tawaran bantuan pihak berwenang Palestina untuk mengatasi kebakaran yang melanda kawasan bagian tengah dan utara negara tersebut.
Dilansir The Independent, seorang pejabat senior Israel mengatakan kepada surat kabar Haaretz bahwa Koordinator Israel akan mengawasi kerja sama antara Palestina dan pemadam kebakaran Israel.
Selain Palestina, Rusia, Turki, Yunani, Italia, Kroasia, dan Siprus telah setuju membantu memadamkan kobaran api. Sementara Amerika setuju mengirim pesawat pemadam kebakaran Boeing 747 Supertanker.
Kepala Kepolisian Israel menyebut kebakaran ini merupakan serangan dari sejumlah teroris. Hal ini pun sejalan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang telah mengatakan serangan ini terjadi karena perlakukan teroris. Bahkan kepolisian Israel mengklaim telah menangkap 12 orang yang dicurigai melakukan pembakaran.
Juru bicara polisi Micky Rosenfeld mengatakan belasan orang telah ditahan baik ketika mencoba mengatur kebakaran atau meninggalkan daerah itu, tetapi ia tidak memberikan rincian lebih lanjut atas kepergian mereka.
Menteri Keamanan Internal Gilad Erdan mengatakan mereka yang ditangkap adalah minoritas, sebuah referensi untuk warga Israel baik Arab atau Palestina. "Kemungkinan tertinggi motif adalah nasionalis," kata Erdan.
Kebakaran yang terjadi sejak Selasa sejauh ini masih memperlihatkan amukan api. Hal ini dikarenakan angin yang kencang selama periode musim kering. Kejadian ini telah memaksa puluhan ribu orang meninggalkan rumah mereka karena sebagian api telah menyapu ke kota terbesar ketiga di negara Israel.