REPUBLIKA.CO.ID, SIDNEY -- Australia menunggu jawaban Turki atas permintaan mengekstradisi warga negaranya, yang diyakini menjadi perekrut utama untuk ISIS yang ditangkap Turki, kata pemerintah Australia, Senin (28/11).
Menteri Kehakiman Australia Michael Keenan mengatakan pria itu diyakini adalah Neil Prakash, yang dikaitkan dengan berbagai rencana serangan berpusat di Australia dan muncul dalam beberapa video ISIS serta berbagai majalah.
"Pada saat ini, dia jelas menjadi pokok dalam tata keadilan dan hukum Turki. Yang terpenting tentu yang tersangkut dalam dugaan semacam itu diadili," kata Keenan kepada radio Australian Broadcasting Corporation (ABC).
Baca: Ekstradisi Perekrut ISIS Neil Prakash ke Australia akan Lama
Pemerintah Australia sendiri pada Mei lalu telah memberitahukan, berdasarkan intelijen AS, Prakash telah terbunuh dalam satu serangan udara di Mosul, Irak, pada 29 April 2016. "Ternyata hal itu tidak terjadi," kata Keenan.
Dia menambahkan Australia telah memastikan seteliti mungkin pria yang ditahan di Turki sebenarnya adalah Prakash. Pemerintah Australia pada Mei lalu menuduh Prakash secara aktif merekrut pria, perempuan dan anak-anak Australia serta mendorong tindakan terorisme.
Pada tahun lalu, Australia mengumumkan hukuman keuangan bagi Prakash, termasuk mengancam siapa pun memberinya bantuan keuangan dengan hukuman hingga 10 tahun penjara.