Selasa 29 Nov 2016 16:29 WIB

Agus: Kontestasi Pilkada Jangan Timbulkan Luka

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Bayu Hermawan
Calon gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono
Foto: Antara/Fakhri Hermansyah
Calon gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono mengingatkan agar semua orang, termasuk tim pemenangannya lebih bijak dalam menggunakan media sosial untuk berkampanye. Sehingga, apa yang dipublikasikan kepada masyarakat luas dengan tujuan mengkampanyekan pasangan calon jagoannya, tidak justru menimbulkan polemik berkepanjangan.

Perebutan kursi DKI satu diakui Agus sebagai suatu kompetisi. Tetapi, menurutnya, banyak cara yang lebih bermartabat untuk memenangkan kompetisi tersebut. Tentunya, tanpa harus saling menghujat antara pasangan calon yang satu dengan pasangan calon lainnya

Sehingga, kontestasi Pilgub yang seharusnya menjadi pesta politik menyenangkan dan mengedukasi masyarakat, tidak malah merusak persatuan dan menghadirkan kebencian. Sebab, dengan hadirnya kebencian tersebut akan menimbulkan luka yang menurutnya akan sulit disembuhkan.

"Kalau sudah terjadi luka seperti itu, cukup dalam dan lama. Tentu saya tidak ingin itu terjadi," kata Agus di Matraman, Jakarta, Selasa (29/11).

Agus mengingatkan, setiap pasangan calon yang berkontestasi di Pilkada adalah sama-sama anak bangsa Indonesia. Maka dari itu, jangan sampai gelaran Pilkada yang hanya berjalan beberapa bulan, justru bisa merusak persatuan dannkesatuan sesama anak bangsa.

"Kita ini merah putih pada akhirnya. Jangan sampai lah hanya karena lima, enam bulan pilkada, kemudian merah putih kita dikorbankan. Persatuan kita juga koyak hanya karena segelintir kelompok yang tidak bertanggung jawab dalam berucap," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement