Rabu 30 Nov 2016 09:33 WIB

Uni Eropa Ingin Belajar Pluralisme dan Keharmonisan Beragama Indonesia

Rep: dyah ratna meta novia/ Red: Ani Nursalikah
Perwakilan Tinggi Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan Uni Eropa Federica Mogherini
Foto: EU
Perwakilan Tinggi Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan Uni Eropa Federica Mogherini

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSEL -- Perwakilan Tinggi Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan Uni Eropa Federica Mogherini mengatakan, ia kagum terhadap pluralisme dan kehidupan yang harmonis dan rukun di Indonesia. Ia mengaku melihatnya saat melakukan kunjungan ke Indonesia tahun lalu.

"Kehidupan masyarakat Indonesia yang berdampingan dan harmonis antaragama dan etnis harus menjadi contoh. Kehidupan yang harmonis di Indonesia harus bisa jadi contoh bagi Uni Eropa yang multietnis," kata Mogherini, Selasa (29/11).

Wakil Presiden Komisi Eropa itu juga mengaku ingin belajar dari Indonesia untuk menciptakan kehidupan harmonis dalam negara yang multietnis. Dalam kaitan ini, Uni Eropa akan meluncurkan program pada 2017 untuk mempelajari pluralisme dan kehidupan yang harmonis di Indonesia yang dapat dilakukan di Uni Eropa.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Indonesia menyambut baik rencana Uni Eropa untuk belajar mengenai pluralisme dan kehidupan yang harmonis, juga kerukunan di Indonesia. "Ini juga tak lepas dari prinsip prinsip Islam yang rahmatan lil alamin," ujarnya.

Selain membahas isu-isu bilateral,  pertemuan Indonesia dengan Uni Eropa juga membahas berbagai isu kawasan dan global. Isu yang dibahas antara lain situasi di Timur Tengah, migrasi, terorisme, radikalisme, situasi di Rakhine, ASEAN dan situasi Eropa.

Kedua belah pihak sepakat berbagai tantangan regional dan global yang dihadapi membutuhkan kerja sama yang lebih erat dan penanganan yang inovatif. "Kami harapkan pertemuan komite bersama dapat mengindentifikasi ruang kerjasama baru Indonesia-Uni Eropa baik secara bilateral, regional, dan multilateral," ujar Retno.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement