REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Syeikh Sulaiman Al Khatib dari Suriah, menyimpulkan setidaknya dakwah di dunia saat ini memiliki empat tantangan. Hal itu diungkapkannya saat menjadi salah satu pembicara di Jakarta International Islamic Conference.
Pertama, dakwah harus menghadapi perang budaya luar, sebagian besar berasal dan digolakkan dari dunia BaraT yang banyak meninggalkan dampak negatif ke dunia Islam. Kedua, revolusi teknologi informatika, yang ia nilai sering diambil umat Islam dari sisi negatifnya dan sulit dikendalikan.
Ketiga, dakwah terus dihadapkan penyimpangan pemimpin di negara-negara Islam, dan mengakibatkan banyaknya tata hidup yang ke luar dari syariat Allah SWT. Keempat, ia merasa dakwah dihantam tantangan serius, akibat diamnya tokoh dunia terhadap kedzaliman yang terjadi.
"Suriah, dunia internasional dan dunia Islam diam," kata Sulaiman, Rabu (30/11).
Ia mengaku sedih, atas ketidakpedulian dunia internasional dan dunia Islam atas yang terjadi di Suriah, sendiri menghadapi kedzaliman rezim yang sudah berkuasa selama 40 tahun. Maka itu, Sulaiman mengusulkan dunia internasional membuat muktamar khusus, demi mencari solusi untuk Suriah.
Meski begitu, ia memiliki empat solusi atas tantangan dakwah yang ada, dan yang pertama adalah kembali ke syariat Islam yang benar yaitu Al Qur'an dan Sunnah. Kedua, ulama tidak boleh membicarakan perbedaan pendapat ulama terdahulu, yang dianggap cuma akan membuat perpecahan.
Ketiga, ulama dunia harus bisa mengatasi gerakan-gerakan ekstrimisme, yaitu dengan dakwah yang rahmatan lil alamin. Terakhir, menurut Sulaiman, umat Islam itu sendiri harus bisa menjaga identitas keislaman mereka, di mana pun dan kapan pun mereka berada.
"Umat Islam harus jaga identitas keislaman," ujar Sulaiman.