REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jakarta International Islamic Conference telah selesai diselenggarakan. Untuk itu, ulama-ulama dunia dapat membawa Prakarsa Jakarta sebagai jalan dakwah di negara asal masing-masing.
"Semoga mereka mengimplementasikan hasil-hasil keputusan ini," kata Syarifuddin Abdul Gani, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta, kepada Republika, Kamis (1/12).
Ia mendoakan, agar umat Islam yang ada di mana pun, baik di Indonesia maupun berbagai belahan dunia internasional dapat semakin meraih kemajuan. Tentu saja, lanjut Syarifuddin, merupakan kemajuan yang terwujud dalam aspek dakwah Islam.
Selain itu, ia berharap umat Islam terutama para dai di seluruh dunia, tidak lagi mendapatkan segala bentuk halangan dan rintangan ketika berdakwah. Menurut Syarifuddin, keamanan dan kenyamanan dakwah itu akan mampu memajukan Islam global.
"Semoga tidak mendapatkan halangan dan rintangan apa-apa lagi ketika berdakwah," ujar Syarifuddin.
Berlangsung pada 29 November - 1 Desember 2016, Jakarta International Islamic Conference mengusung tema Pengembangan Dakwah Islam di kota-kota Besar di Dunia. Konferensi menghadirkan ulama-ulama dari berbagai dunia seperti Cina, AS, Filipina, Turki, Lebanon, Kamboja, Malaysia, Suriah, Singapura, Sudah, Thailand, Belanda, Yaman dan Australia.