REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Bus Rapid Transit (BRT) Kota Tangerang akhirnya mulai diuji cobak pada hari ini, Kamis (1/12). Dalam masa uji coba ini hanya koridor satu yang dioperasikan dengan empat armada bus.
"Karena masih uji coba, jadi nanti dilihat antusiasme masyarakat seperti apa," ujar Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangerang Engkos Zarkasyi di Terminal Poris Plawad, Kota Tangerang, Kamis (1/12).
Engkos menjelaskan Transtangerang tersebut menjawab keluhan masyarakat mengenai pelajar yang belum cukup umur mengendarai sepeda motor. Diharapkan dengan adanya Transtangerang in para pelajar beralih dari sepeda motor ke transportasi umum.
Sementara pemilihan koridor satu, yaitu Poris Plawad-Jatiuwung untuk pertama kali diuji coba karena jalur tersebut dinilai yang paling tinggi kebutuhan transportasi umumnya.
Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin berharap dengan adanya tambahan pilihan sarana transportasi umum ini mampu mengurai kemacetan di Kota Tangerang. "Meskipun kita tahu jika dibandingkan dengan Jakarta, Bogor dan Bekasi di Tangerang ini kemacetannya tidak terlalu parah," katanya.
Tarif untuk sekali jalan Transtangerang Rp 3.000 untuk umum dan pelajar Rp 1.000. Namun, pada 2017 akan dikenakan tarif flat Rp 2.000. Panjang koridor satu tersebut kurang lebih 17 kilometer.