REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Ribuan massa aksi damai 212 memadati Stasiun Bekasi, Jalan Ir H Juanda, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (2/12) sejak pukul 05.00 WIB. Mereka hendak naik KRL dari Stasiun Bekasi untuk menuju lokasi aksi damai 212 di kawasan Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat.
Massa aksi berkumpul mengenakan pakaian putih-putih dan beberapa atribut ormas. Salah satu peserta aksi 212, Ibnu Rusyd (27 tahun) hendak mengikuti aksi 212 bersama rombongan dari Pesantren Entrepreneur Indonesia pimpinan Ustaz Bagus Hernowo. Pesantren ini berisikan sekumpulan pengusaha Muslim muda.
"Saya sangat terinsipirasi dari kisah semut Ibrahim. Itu yang membuat saya terpanggil berangkat bersama sekitar 100 - 200 orang dari keluarga besar Pesantren Entrepreneur Indonesia," ujar Ibnu Rusyd, yang juga pengelola Rumah Quran di Metland Cibitung, kepada Republika.co.id, Jumat (2/12).
Ibnu menuturkan dirinya bersama kurang lebih seratus anggota rombongan akan berangkat bersama-sama menaiki KRL dari Stasiun Bekasi. Selain membawa perlengkapan shalat dan bekal makanan, kata lelaki berkaca mata ini, persiapan yang utama adalah kesiapan mental dan ruhiyah.
Menurut Ibnu, tuntutan umat Islam dalam aksi damai 212 ini lebih bersifat kooperatif dengan melakukan zikir, shalat Jumat, dan doa bersama. "Semoga ini menjadi ultimatum besar bagi siapapun, pemimpin apapun agamanya jangan pernah menyinggung fondasi utama agama Islam," tegas Ibnu.
Antrean tiket di Stasiun Bekasi semakin padat dan mengular pada pukul 06.00 WIB. Ribuan orang datang dari berbagai wilayah di Kota dan Kabupaten Bekasi. Dua belas gerbong KRL yang mengangkut penumpang tampak didominasi oleh peserta aksi damai 212 berpakaian putih-putih.