REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muazin dalam aksi superdamai 212 yang juga merupakan Kapolres Cirebon, AKBP Indra Jafar diangkat menjadi Wadirlantas Polda Metro Jaya. Namun, ia membantah bahwa jabatan barunya tersebut didapatkan karena menjadi pengumandang adzan Aksi Bela Islam III.
"Ini tidak ada hubungannya dengan kemarin muazin itu ya, ini memang sebelumnya keluar dari sebulan lalu pertengahan November tanggal 12, 15 gitu. Nah tidak ada hubungannya dengan kemarin," ujar Indra saat dihubungi, Selasa (6/12).
Ia menegaskan, saat ini dirinya sudah bertugas di Polda Metro Jaya. Namun, kata dia, sampai saat ini masih belum dilaksanakan serah terima jabatan secara resmi. Menurut dia, jabatan barunya tersebut merupakan amanah dan ujian. Karena itu, ia bertekat untuk melaksanakannya sebaik mungkin. "Jadi manakala kita menganggap itu ujian berarti kita harus bekerja dengan sebaik-baiknya," ucap dia.
Ia menambahkan, dirinya menjadi muazin dalam aksi 212, Jumat (2/12) kemarin atas usulan Ustaz Arifin Ilham. Ia pun mengaku sudah mengenal Ustaz Arifin Ilham sejak bertugas di Polres Depok pada 2003. Bahkan, kata dia, saat itu ia kerap bertemu dengan Ustaz Arifin Ilham di sebuah masjid.
"Beliau juga Dhuhanya di situ di masjid, saya berangkat patroli beliau berangkat dakwah," kata dia.
Terlepas dari hal itu, kata dia, intinya dirinya ikut bertugas dalam aksi 212 tersebut sebagai bentuk kepedulian terhadap negara dan bangsa, sehingga keakraban antara pemimpin dan ulama juga terjalin. "Luar biasa kekeluargaannya itu waduh bener superdamai itu, janji umat Muslim itu, janjinya ditepati," ujarnya.