Kamis 08 Dec 2016 00:01 WIB

BNPB: Korban Tewas Gempa Aceh Dilaporkan Ada 94 Orang

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas mengoperasikan alat berat untuk mencari korban yang tertimpa reruntuhan bangunan di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Rabu (7/12).
Foto: Heri Juanda
Petugas mengoperasikan alat berat untuk mencari korban yang tertimpa reruntuhan bangunan di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Rabu (7/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan ada 94 korban tewas akibat gempa bumi Aceh, Rabu (7/12). Keseluruhan korban berasal dari Kabupaten Pidie Jaya, Kabupaten Pidie dan Kabupaten Bireuen.

"Hingga pukul 17.00 WIB, jumlah korban meninggal sebanyak 94 orang," ujar Sutopo di Gedung BNPB, Rabu (7/12).

Dia menjelaskan, korban meninggal dari Kabupaten Pidie Jaya berjumlah 91 orang. Sebanyak 125 orang tercatat mengalami luka berat dan 411 orang menderita luka ringan.

Sementara itu, jumlah korban meninggal dari Kabupaten Bireuen sebanyak dua orang. Sebanyak tiga orang menderita luka berat, 78 orang mengalami luka ringan dan 10 ribu santri tidak bisa beraktivitas akibat tempat tinggalnya terdampak gempa.

"Dari Kabupaten Pidie, ada satu korban meninggal dan satu korban masih dinyatakan hilang. Sampai saat ini pencarian korban terus berlanjut dan diperkirakan masih ada korban yang tertimbun reruntuhan bangunan," tutur Sutopo.

Menurut dia, ada 1.000 anggota tim gabungan yang masih melakukan pencarian korban hilang. Pada Rabu pagi, pemerintah Provinsi Aceh telah menetapkan status tanggap darurat bencana setelah guncangan gempa.

Sebelumnya, gempa berkekuatan 6,4 skala richter mengguncang Aceh  sekitar pukul 05.03 WIB, Rabu pagi. Gempa tersebut  tidak berpotensi tsunami. Berdasarkan data yang dihimpun dari BNPB, pusat gempa Aceh berada pada 18 kilometer sebelah Timur Laut Kabupaten Pidie Jaya. Kedalaman titik gempa terletak pada 10 kilometer di bawah permukaan tanah.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement