Sabtu 10 Dec 2016 19:30 WIB

Sanaa, Kota Tertua di Dunia yang Dihuni Manusia

Rep: Heri Ruslan/ Red: Agung Sasongko
Yaman
Foto: ceegaag.net
Yaman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menurut Dr Syauqi Abdul Khalil dalam Athlas  al-Hadith al-Nabawi, nama San’a dinisbahkan kepada kata jaudah ash-shan’ah, yang berarti pekerjaan bagus. Dahulunya, kota itu bernama Azal. Tatkala bangsa Ethiopia melihat kota itu, mereka berkata, ‘Ini adalah Shan’ah’. Dalam penafsiran orang Ethiopia adalah hashinah, yang berarti ‘terjaga’.

Sana’a adalah salah satu kota tertua di dunia yang dihuni manusia. Menurut UNESCO, Sana’a telah dihuni peradaban manusia lebih dari 2.500 tahun. Sana’a terbilang kota yang sangat tua. Pada tahun 6 SM, wilayah Yaman berada dalam kekuasaan Dinasti Sabaean.

Referensi tertulis tertua tentang keberadaan Kota Sana’a berasal dari abad ke-1 M. Pada awal abad ke-6, kota itu sempat menjadi ibu kota kerajaan Himyarite pada awal abad ke-6. Ketika Raja Yousef Athar (Dhu Nuwas), raja Himyarite terakhir, masih berkuasa, Sana'a juga ibu kota kerajaan Ethiopia.

 

Sebagai salah satu kota tertua dalam peradaban manusia, Kota Sana’a mewarisi sederet arsitektur kuno yang luar biasa. UNESCO menyebut peninggalan itu sebagai permata. Lembaga PBB itu pun mendaulat Kota Sana’a sebagai Kota Warisan Dunia pada 1986.

Sejumlah bangunan tua yang masih kokoh dilestarikan dan dirawat. Arsitektur kuno yang hingga kini masih berdiri tegap di Kota Sana’a itu, antara lain, Samsarh dan masjid tua, telah berusia lebih dari 1400 tahun.

Kota Sana’a kuno dikelilingi oleh dinding tanah liat kuno yang berdiri setinggi 9-14 meter (30-46 kaki) tinggi. Kota tua berisi lebih dari sekitar seratusan masjid, tempat pemandian, serta ribuan rumah kuno. Di kota itu, banyak rumah-rumah menyerupai gedung pencakar langit kuno. Tinggi rumahnya mencapai beberapa lantai dan ditutup dengan atap datar. Rumah-rumah itu dihiasi dengan dekorasi rumit dan berukir bingkai dan kaca jendela.

Salah satu tempat yang paling populer di Kota Sana’a adalah pasar Garam atau Suq al-bihi. Di pasar itu tak hanya dijual garam, tetapi juga orang-orang bisa membeli roti, rempah-rempah, kismis, kapas, tembaga, tembikar, perak, barang antik (baik palsu dan nyata). Bahkan, pada zaman dahulu, di pasar itu juga diperdagangkan budak.

Masjid Jami Al-Kabir dari abad ke-7 M yang berdiri di kota itu adalah salah satu rumah ibadah umat Islam tertua di dunia. Warisan sejarah lainnya adalah Pintu Yaman atau Bab al-Yaman (Yaman Gate). Pintu yang berusia 1000 tahun itu adalah ikon kota tua. Bab al-Yaman menjadi titik masuk menuju kota tembok.

Sebuah daerah komersial kota tua yang ada di kota itu adalah Al-Madina. Namun, kini sudah menjadi kota modern. Di wilayah itu, sudah berdiri tiga hotel besar serta toko-toko dan restoran. Selain itu, di kawasan itu juga terdapat tiga taman dan istana presiden.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement