REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Sebanyak 10 anggota Abu Sayyaf tewas dan enam lagi cedera dalam baku-tembak sengit selama dua jam antara personel militer pemerintah dan anggota Abu Sayyaf pada akhir pekan di Filipina Selatan, kata seorang juru bicara militer regional, Senin (12/12).
Juru bicara komando militer Mindanao Barat Mayor Filemon Tan mengatakan prajurit militer Filipina berhadapan dengan sebanyak 150 anggota Abu Sayyaf sekitar pukul 10.00 waktu setempat Sabtu (10/12) di satu desa terpencil, Patikul, Provinsi Sulu.
Tiga prajurit pemerintah juga tewas dan 21 lagi cedera dalam baku-tembak tersebut. Lima dukungan udara dan pendukung lain diberikan buat tentara yang terlibat pertempuran. Satuan militer dari wilayah yang berdekatan juga memasang penghalang dan melancarkan operasi perburuan sementara korban jiwa segera dibawa ke rumah sakit yang berada tak jauh dari lokasi bentrokan.
Anggota Abu Sayyaf telah melancarkan serangkaian serangan dan perampokan di Filipina Selatan serta Laut Sulu, termasuk penculikan untuk minta tebusan, pemboman, pengutipan, serangan terhadap desa di Provinsi Sulu dan Basilan yang miskin, sejak awal 1990-an.
Presiden Rodrigo Duterte telah memerintahkan militer untuk memburu gerilyawan garis keras itu, yang diduga memiliki 350 anggota aktif sekarang. Presiden Filipina tersebut mengatakan ia tak memiliki rencana untuk mencapai kesepakatan perdamaian dengan kelompok itu.