REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ketua MUI Kabupaten Bogor, Mukri Aji menanggapi temuan soal ujian semester tingkat madrasah ibtidaiyah (MI) atau sekolah dasar (SD) yang berbau pornografi. Pihaknya meminta tim pembuat soal ujian sekolah lebih hati-hati, baik itu untuk tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
"Saya kira ke depan mesti sangat hati-hati, baik dalam membuat buku, soal, baik untuk ujian atau apa pun bidang studinya ketika nuansanya pelecehan agama atau seksual," kata Mukri, Selasa (13/12).
MUI Bogor meminta tim pembuat soal di bawah Kementerian Agama (Kemenag) selalu briefing dan check and recheck. Apalagi setingkat sekolah dasar, yang menurut dia belum waktunya diterima anak usia SD.
"Sangat sensitif apalagi ada semacam personifikasi apa pun yang tidak semestinya, berkaitan dengan orang dewasa, berkaitan dengan seks," katanya.
Sebelumnya orang tua siswa Madrasah Ibtidaiyah kelas 5 diresahkan oleh temuan ulangan semester mata pelajaran Bahasa Sunda, di mana salah satu soal ujian mengandung konten pornografi. Isi soal tersebut kurang lebih mendeskripsikan bagaimana seorang pria mengambil kehormatan wanita secara paksa.