REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Banjir melanda tujuh kecamatan di Kabupaten Cirebon. Selain hujan deras sejak Senin (12/12), banjir terjadi akibat meluapnya sungai dan buruknya drainase.
Tujuh kecamatan dilanda banjir yakni Kecamatan Waled, Kecamatan Astanajapura, Kecamatan Gebang, Kecamatan Pangenan, Kecamatan Kaliwedi, Kecamatan Jamblang, dan Kecamatan Gegesik.
Di Kecamatan Waled, banjir terjadi di Desa Ambit, Ciuyah, Gunungsari dan Mekarsari. Di Kecamatan Astanajapura, banjir terjadi di Desa Japura Bakti dan Japura Kidul. Di Kecamatan Gebang, banjir melanda Desa Gebang Udik dan Gebang Ilir.
Di Kecamatan Pangenan, banjir menerjang Desa Pangenan. Di Kecamatan Kaliwedi, banjir dialami Desa Kalideres dan Kaliwedi. Di Kecamatan Jamblang, banjir di Desa Jamblang dan di Kecamatan Gegesik banjir terjadi di Desa Jagapura.
‘’Banjir mulai terjadi sekitar pukul 21.00 WIB tadi malam,’’ ujar Sekretaris Forum Tagana Kabupaten Cirebon, Nasirudin, Selasa (13/12).
Nasirudin menjelaskan, hujan deras yang turun sejak Senin (12/12) sore, telah membuat air di sejumlah sungai meluap. Luapan sungai itu kemudian menggenangi perumahan warga. Adapun ketinggian banjirnya bervariasi, berkisar antara 40-70 sentimeter. ‘’Tidak ada warga yang mengungsi,’’ terang Nasirudin.
Ketika ditanyakan mengenai jumlah rumah warga yang terendam, Nasirudin mengaku hingga kini masih dilakukan pendataan. Dia menyatakan, meski areal yang diterjang banjir cukup banyak, namun sebagian besar saat ini sudah mulai surut. ‘’Sebagian besar hanya banjir yang lewat. Tiga sampai empat jam sudah surut lagi,’’ terang Nasirudin.
Nasirudin menambahkan, selain hujan deras yang menyebabkan sungai meluap, banjir juga terjadi akibat drainase yang buruk. Menurutnya, ada sejumlah drainase yang menyempit akibat bangunan yang berdiri di atasnya.
Sementara itu, berdasarkan pantauan di SMP 2 Pangenan, Kecamatan Pangenan, banjir masih tergenang dengan ketinggian sekitar 70 sentimeter. Namun, siswa di sekolah itu tetap tak diliburkan. ‘’Air sudah datang sejak pukul 2 dini hari tadi,’’ terang seorang penjaga di sekolah tersebut, Nurokhim (45).