REPUBLIKA.CO.ID, PIDIE JAYA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa susulan yang terjadi di Pidie Jaya, Provinsi Aceh, mencapai 108 kali hingga Rabu (14/12) malam. Jumlah gempa susulan yang meningkat drastis tersebut tidak disebabkan oleh adanya peningkatan aktivitas gempa susulan baru.
"Jumlah yang meningkat ini merupakan hasil penggabungan data, saling melengkapi data, dan validasi data antara data gempa susulan hasil monitoring BMKG Pusat Jakarta dan Balai Besar MKG Wilayah I di Medan," ujar Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono, Rabu (14/12).
Ia mengungkapkan, gempa susulan terjadi pada Rabu (7/12) sebanyak 58 kali, Kamis (8/12) sebanyak 21 kali, Jumat (9/12) sebanyak 10 Sabtu (10/12) sebanyak tujuh kali, Ahad (11/12) sebanyak enam kali, Senin (12/12) sebanyak dua kali, Selasa (13/12) sebanyak satu kali, dan Rabu (14/12) baru terjadi tiga kali. Gempa susulan terakhir hari ini terjadi pukul 18.07 WIB dengan kekuatan 2,8 skala Richter (SR).
Menurutnya, jika memperhatikan frekuensi gempa susulan harian itu, aktivitas gempa yang terjadi memang benar-benar meluruh. Sejak Selasa (13/12), jumlah gempa susulan telah menurun drastis hingga hanya terjadi satu kali dalam sehari.
"Meskipun hari ini terjadi tiga kali gempa susulan, namun peningkatan ini tidak terlalu signifikan. Kita optimis bahwa proses pelepasan energi yang dimanifestasikan sebagai gempa susulan akan segera berakhir," kata dia.