REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Jepang memberikan bantuan darurat kepada korban gempa di Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh. Akibat gempa berkekuatan 6,5 SR itu, ratusan orang tercatat meninggal dunia.
Pemerintah Jepang menyalurkan bantuan ini melalui Japan International Cooperation Agency (JICA) dan akan dikirimkan langsung ke lokasi bencana di Aceh. Penyerahan bantuan ini langsung diserahkan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Jenis bantuan yang akan dikirimkan berupa tenda pengungsi sebanyak 500 buah.
Dalam acara penyaluran bantuan kepada para korban gempa di Aceh ini turut dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), Duta Besar Jepang untuk Indonesia Tanizaki Yasuaki, serta Direktur JICA Indonesia, Ando Naoki.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyampaikan rasa terimakasihnya kepada pemerintah Jepang atas bantuan yang diberikan kepada korban bencana gempa di Aceh. Kendati demikian, ia menegaskan pemerintah tidak mengharapkan terlalu banyak bantuan asing karena skala bencana yang tidak terlalu besar.
Pemerintah Indonesia, kata dia, mampu mengatasi bencana gempa yang terjadi di kabupaten Pidie Jaya, Aceh. "Untuk bantuannya juga kita tidak mengharapkan banyak bantuan dari luar karena bencana itu tidak terlalu besar dibanding yang 2004. Sebenarnya kita sanggup dalam negeri mengatasinya," kata JK.
Seperti diketahui, jumlah korban jiwa akibat gempa Aceh yakni mencapai 102 orang dengan rincian 96 korban ditemukan di Pidie Jaya, empat orang di Pidie, dan dua orang di Bireuen. Adapun korban luka-luka mencapai 857 orang dan jumlah pengungsi sudah tembus menjadi 83.838 orang yang tersebar di 124 titik.
Sebanyak 4.836 personel dari kementerian, lembaga, TNI, Polri, pemda, relawan, NGO, organisasi masyarakat dan lainnya masih melakukan penanganan darurat. Pemerintah Pusat mendampingi pemerintah daerah, baik dana, logistik, peralatan, manajerial dan tertib admistrasi.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, hingga saat ini bantuan masih terus berdatangan ke posko utama.