REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jepang menjadi negara asing pertama yang menyerahkan bantuan bagi korban bencana gempa bumi yang terjadi di kabupaten Pidie Jaya, Aceh, yang akan disalurkan melalui Badan Kerja Sama Internasional Jepang atau JICA.
Bantuan tersebut diresmikan dengan kegiatan serah terima antara Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Yasuaki Tanizaki, dan Sekretaris Utama BNPB Dody Ruswandi, serta turut dihadiri Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Sekjen Kementerian Sosial Harry Soeratin, dan Ketua Komisi Penelitian Komprehensif untuk Pembangunan Ketahanan Bencana Partai LDP, Fukui Teru.
"Diharapkan bantuan tenda ini dapat dimanfaatkan dengan baik dan dapat membantu meringankan beban para korban bencana," ujar Dubes Tanizaki, Kamis (15/12).
Bantuan tersebut diberikan atas permintaan pemerintah Indonesia dan direncanakan bantuan berupa tenda sebanyak 500 buah itu akan tiba di lokasi bencana hari ini juga. Musibah bencana gempa bumi berskala 6,5 skala richter yang melanda wilayah utara provinsi Aceh tanggal 7 Desember lalu, tidak hanya telah menelan korban sebanyak 102 jiwa, tetapi juga mengakibatkan 11.267 bangunan dan rumah mengalami kerusakan.
Hal tersebut mengakibatkan sebanyak 85.133 orang harus hidup dalam pengungsian, selain karena tempat tinggal mereka hancur, juga karena kondisi bangunan yang dikhawatirkan akan rubuh.
Sementara itu, Presiden RI Joko Widodo saat mengunjungi lokasi bencana hari ini mengatakan pihaknya akan mengutamakan pembangunan fasilitas umum seperti sekolah dan tempat ibadah. Sedangkan untuk dana stimulan bagi pembangunan rumah yang mengalami kerusakan sedang dan ringan masih menunggu surat keputusan dari Gubernur Aceh.
Pemerintah melalui BNPB akan menyalurkan dana stimulan sebesar Rp40 juta untuk rumah yang mengalami kerusakan berat dan Rp20 juta untuk rumah yang rusak ringan. "Tetapi saya sudah perintah minggu depan semuanya harus sudah bersih dan segera dimulai pembangunan terutama untuk sekolah ya," kata Jokowi.