REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Penasehat senior bagi utusan khusus PBB untuk Suriah pada Kamis (15/12) mengatakan badan dunia itu siap memantau dan membantu pengungsian dari daerah kantung yang dikuasai gerilyawan di Kota Aleppo, Suriah.
"Kami sungguh berharap hari ini kami memulai upaya terakhir yang berhasil pengungsian dari kota bermasalah tersebut," kata Jan Egeland kepada pers di Jenewa, setelah pertemuan mingguan satuan tugas kemanusiaan.
"Kami akan berbuat sekuat yang dapat kami lakukan untuk berada dekat dengan dan untuk mereka yang diungsikan."
Menurut diplomat tersebut, pendekatan tiga-arah diperkirakan menyaksikan berlangsungnya pengungsian medis orang yang cedera dan sakit serta pengungsian warga sipil yang rentan dan petempur oposisi. Meskipun diundang untuk memantau operasi itu, PBB bukan bagian dari kesepakatan, hasil dari perundingan langsung antara semua pihak dalam konflik tersebut.
Egeland mengatakan kebanyakan pengungsi diperkirakan pergi ke daerah yang dikuasai oposisi, Idlib, kata Xinhua, Kamis (15/12) malam. Sejumlah pengungsi juga mungkin pergi ke negara tetangga Suriah, Turki.
"Kami siap menemani mereka yang akan diungsikan bukan hanya dari Aleppo Timur tapi juga sampai ke Idlib ... Itu akan menjadi tujuan sebagian besar orang yang mengungsi," katanya.