REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat (Jabar) yang baru menjabat, Irjen Pol Anton Charliyan menyatakan, wilayah Jabar dikenal sebagai tanah yang damai sehingga perlu dijaga dari segala ancaman dan teror yang mengganggu keamanan dan kenyamanan masyarakat.
"Dari zaman dahulu, Jawa Barat dikenal tanah yang damai, makanya diberi nama Parahyangan," kata Anton saat menggelar upacara tradisi pisah sambut di Markas Polda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Jumat (16/12).
Mantan Kepala Polda Sulawesi Selatan itu berharap kepemimpinannya di Jabar dapat memberikan yang terbaik bagi tanah kelahirannya.
Tatar Pasundan, kata dia, harus aman dan damai, tidak terjadi tindakan yang dapat mengganggu keamanan, ketertiban dan kenyamanan masyarakat. "Bila ada sesuatu yang buruk akan teringat sepanjang masa," kata mantan Kepala Kepolisian Wilayah Priangan itu.
Terkait aksi teroris di Jabar, kata Anton, perlu diantisipasi bersama-sama yang bukan hanya oleh kepolisian, melainkan seluruh elemen masyarakat. "Gerakan ideologi ini harus diantisipasi dengan ideologi lain, dan bukan hanya oleh polisi, melainkan komponen masyarakat," katanya.
Ia menambahkan, Polda Jabar berencana membentuk satuan tugas khusus anti radikal untuk mengantisipasi aksi teror di Jabar. "Harus ada satu fatwa, karena ini menyangkut akidah, dan ada pelaku teror yang miliki akidah berbeda," katanya.