REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, meminta pengelola parkir kawasan wisata di daerah itu tidak mempermainkan tarif kepada wisatawan saat libur Tahun Baru.
"Harapannya petugas parkir jangan nuthuk (pasang tarif tinggi), karena kalau pengunjung kapok, kan tidak mau berkunjung lagi," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bantul Bambang Legowo di Bantul, Sabtu (17/12).
Menurut dia, pengelola parkir di kawasan objek wisata seharusnya memberlakukan tarif jasa parkir sewajarnya seperti pada hari-hari biasa, bahkan kalau perlu pengelola meningkatkan pelayanan kepada wisatawan.
"Kami juga berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) untuk membina pengelola parkir di kawasan wisata, kalau memang ada yang perlu dibenahi, kita benahi," katanya.
Ia juga mengatakan saat ini sejumlah instansi terkait seperti Satpol PP dan Dishub sedang melakukan pendekatan dengan pengelola parkir di objek-objek wisata mengingat masih ada jasa parkir yang belum berizin.
Sementara itu, menurut dia, dalam rangka menghadapi libur Natal 2016 dan Tahun Baru 2017, pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi dengan sejumlah instansi terkait agar liburan wisatawan ke Bantul berjalan lancar.
"Baik dari sisi parkir maupun pelayanan kepada wisatawan juga disiapkan, untuk penyediaan sarana dan pengangkutan sampah di objek wisata sudah pasti ditingkatkan," katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi B DPRD Bantul Setiya mengatakan pengelolaan sektor pariwisata di daerah ini harus terus dibenahi karena kompetisi dalam bidang pariwisata saat ini makin ketat, apalagi dengan munculnya banyak destinasi wisata baru di berbagai wilayah.
"Pariwisata Bantul harus terus berbenah dan momentum libur akhir tahun ini semestinya menjadi kesempatan Pemda Bantul untuk melakukan lompatan dalam pengelolaan pariwisata," katanya.
Pihaknya juga berharap antisipasi parkir yang 'nuthuk' atau menarif tidak wajar, antisipasi kemacetan, tambahan informasi petunjuk arah, hingga kenyamanan dalam objek wisata dan penginapan menjadi prioritas.