REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesawat milik TNI AU jenis C 130 Hercules jatuh di Timika-Wamena, Papua pada Ahad kemarin. Pesawat tersebut merupakan hasil hibah RAAF (Royal Australia Armed Forces). Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menegaskan meski pesawat hibah, tetapi mesin dan peralatannya pasti diganti sehingga tetap layak digunakan.
"Itu pesawat begitu bisa tahan 50 tahun, asal selama refiktropik. Jadi yang di Malang itu ada yang 50 tahun, tapi semua sudah diganti, mesinnya macam-macam. Sama dengan ini, ini kan memang umurnya apa, tapi kan peralatannya diganti, pesawat apa saja," kata JK di gedung Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi di Jakarta, Senin (19/12).
Menurutnya, penyebab jatuhnya pesawat Hercules saat ini masih dalam penyelidikan. Karena itu, ia meminta masyarakat untuk menunggu hasil penyelidikan tersebut.
"Iya lagi diteliti masalahnya, apakah manusianya, apakah pesawatnya, cuacanya. Kita tidak tahu, tunggu saja ke depan," ucapnya.
Pesawat TNI AU jenis C 130 Hercules tersebut berangkat dari Timika ke Wamena dan mengangkut 12 kru serta sembako dan semen. Menurut Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari pesawat tersebut merupakan hasil hibah dari RAAF.
"Komisi I minta agar TNI melakukan investigasi secara tuntas atas jatuhnya pesawat Hercules C-130 mengingat usia peremajaan pesawat hasil hibah dari RAAF (Royal Australia Armed Forces) tersebut baru saja diserahterimakan 10 bulan lalu,” kata Abdul melalui keterangan tertulis kepada Republika.co.id.