Selasa 20 Dec 2016 14:57 WIB

Pakar Temukan Kemungkinan Lokasi Baru Bangkai MH370

Kawasan pencarian baru pesawat Malaysia Airline MH370 dalam warna oranye, sementara kawasan pencarian hingga saat ini dalam warna ungu.
Foto: ABC
Kawasan pencarian baru pesawat Malaysia Airline MH370 dalam warna oranye, sementara kawasan pencarian hingga saat ini dalam warna ungu.

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Seorang pakar yang mengkaji lokasi pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 telah menemukan sebuah kawasan baru dan lebih kecil, dimana besar kemungkinan bangkai pesawat itu akan ditemukan. Penerbangan tersebut menghilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur menuju Beijing pada 2014, dan upaya pencarian telah mencapai 120 ribu kilometer persegi di kawasan Samudera Hindia selama lebih dari 2,5 tahun.

Para ahli bekerja dengan Biro Keselamatan Transportasi Australia (ATSB) berpendapat kawasan pencarian baru tersebut hanya seluas 25 ribu kilometer persegi di atas kawasan pencarian sebelumnya. Laporan ini adalah hasil pertemuan peninjuan pertama yang digelar di Canberra November lalu yang dihadiri para ahli dari seluruh dunia.

Laporan tersebut menyimpulkan berdasarkan analisis ekstensif yang dilakukan CSIRO, badan sains dan penelitian di Australia, bahwa pesawat hampir pasti tidak akan ditemukan di daerah pencarian saat ini. Penyisiran di kawasan pencarian sekarang ini sudah dilakukan secara luas.

Sebaliknya kemungkinan pesawat akan ditemukan di sebelah timur laut daerah pencarian yang wilayahnya jauh lebih kecil. "Ada tingkat kepercayaan yang tinggi pesawat tidak ditemukan di area perairan yang diidentifikasi hingga saat ini," kata laporan itu.

"Mengingat area ini dieliminasi, para ahli mengidentifikasi daerah sekitar 25 ribu kilometer persegi sebagai kemungkinan daerah dimana puing-puing pesawat berada. Para ahli menyimpulkan daerah ini akan menjadi kawasan pencarian. Daerah prospektif untuk mencari reruntuhan pesawat, berdasarkan analisa hingga saat ini, akan dihentikan," katanya.

Sebuah laporan yang dirilis bulan lalu [November] menemukan ketidakmungkinan pesawat dikendalikan menukik ketika jatuh ke Samudera Hindia. Menteri Infrastruktur dan Transportasi Australia Darren Chester mengatakan meski ada laporan terbaru soal kawasan pencarian baru, ia tetap berharap dapat menemukan pesawat di kawasan pencarian saat ini.

"Kami sudah sangat dekat untuk menyelesaikan pencarian di kawasan perairan seluas 120 ribu kilometer. Seperti yang sudah disepakati pada pertemuan yang melibatkan tiga menteri di Malaysia Juli lalu, kami akan menangguhkan pencarian kecuali ada bukti kredibel yang mengidentifikasi lokasi tertentu dari jatuhnya pesawat," katanya.

"Pencarian MH370 telah menjadi terbesar dalam sejarah penerbangan dan telah menguji batas-batas teknologi, dan kapasitas para ahli kami dan mereka yang bekerja di laut. Doa kami bersama para keluarga dan orang yang dicintai dari 239 penumpang."

Lebih dari 20 puing-puing telah ditemukan dan diidentifikasi sebagai kemungkinan dari bagian pesawat MH370. Objek pertama yang ditemukan adalah flaperon atau bagian sayap pesawat di pantai Pulau La Réunion pada Juli 2015. Barang-barang lainnya ditemukan di sepanjang pantai timur dan selatan Afrika, pantai timur Madagaskar, Kepulauan Mauritius dan Rodrigues di Samudra Hindia.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/perkembangan-pencarian-mh370/8135730
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement