Kamis 22 Dec 2016 06:39 WIB

Panglima TNI: Indonesia Negara Religius yang Nasionalis

Red: Agus Yulianto
 Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan, Indonesia merupakan negara religius yang nasionalis. Sehingga, toleransi antarumat beragama harus terus dijaga.

"Saya sampaikan kepada masyarakat mari kita sama-sama wujudkan rasa damai," kata Gatot Nurmantyo di Jakarta, Rabu malam. Selain menjaga rasa damai, dia juga mengajak masyarakat Indonesia untuk menghargai umat beragama yang merayakan Natal dan menghindari perseteruan antarwarga.

Panglima mengatakan, menjaga persatuan dan kesatuan adalah hal utama untuk melindungi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dia berharap seluruh elemen masyarakat bersama-sama menjaga ketertiban dan keamanan nasional.

"Alangkah indahnya kalau beberapa organisasi kemasyarakatan Islam sama-sama menjaga, ikut mengamankan jadi ini sesuatu yang sangat penting bagaimana kita wujudkan bahwa indonesia itu negara religius yang nasionalis," tuturnya. Dia juga mengapresiasi kerja pihak kepolisian yang berhasil menangkap sejumlah terduga teroris pada Rabu (22/12).

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَاۤءٌ مِّنْ نِّسَاۤءٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّۚ وَلَا تَلْمِزُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوْا بِالْاَلْقَابِۗ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوْقُ بَعْدَ الْاِيْمَانِۚ وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barangsiapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.

(QS. Al-Hujurat ayat 11)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement