REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Data dari Kementrian Dalam Negeri Gaza menyebutkan, bahwa sekitar 14 ribu warga di Jalur Gaza menunggu kepastian dibukanya kembali pintu perlintasan di Rafah, Mesir. Mereka yang telah terdaftar di Kementrian Dalam Negeri Palestina mendesak untuk ditangani dan dibawa keluar Gaza. Ini karena, umumnya mereka menderta mulai dari penyakit ringan hingga kronis.
Selain warga korban perang Israel, warga Gaza yang menunggu dibukanya perlintasan Rafah (Gaza-Mesir) oleh otoritas Mesir adalah para pelajar/mahasiswa Gaza yang ingin melanjutkan studi. Tahun ini saja (2016) sebanyak 21.975 warga Gaza melintas di perbatasan Rafah, 15.707 di antaranya adalah warga yang berasal dari Gaza menuju Mesir dan 2.039 lainnya warga Mesir yang masuk ke Gaza.
Sepanjang 2016 ini, Mesir hanya membuka pintu perlintasan sebanyak 42 hari, dan selama 323 hari Mesir menutup pintu Rafah. Dan sampai hari ini, tidak ada keterangan apapun dari pihak otoritas Mesir kapan pintu Rafah kembali dibuka.