REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono menyatakan dirinya tak ingin terburu-buru dalam menentukan apakah Kartu Jakarta Pintar (KJP) bisa ditarik tunai atau tetap menerapkan sistem non-tunai. Sebab, untuk menentukan kebijakan tersebut, menurutnya diperlukan kajian.
"Saya tidak ingin terburu-buru menyatakan tunai atau nontunai," kata Agus saat berkampanye di Sunter Jaya, Jakarta Utara, Rabu (28/12).
Lebih penting dari itu, menurutnya adalah memikirkan cara agar realisasi program KJP bisa tepat sasaran. Sehingga, penggunaan KJP yang diluar peruntukannya bisa diantisipasi.
"Yang jelas harus sesuai peruntukannya. Kami harus mencegah penggunaan KJP di luar peruntukan sebenarnya," terang Agus.
Seperti diketahui, selama masa kepemimpinan Ahok, kebijakan penggunaan KJP menggunakan sistem non tunai. Sementara itu, calon gubernur nomor urut tiga, Anies Baswedan menjanjikan warga penerima KJP bisa ditarik tunai.