Jumat 30 Dec 2016 23:44 WIB

Penjual Uang Rupiah Baru Wara-wiri di Kota Tua

Rep: Singgih Wiryono/ Red: Karta Raharja Ucu
Warga memperlihatkan lembaran uang baru yang baru ditukarnya di kas keliling, Di Pasar Baru, Jalan Otto Iskandardinata, Kota Bandung, Selasa (20/12).
Foto: Mahmud Muhyidin
Warga memperlihatkan lembaran uang baru yang baru ditukarnya di kas keliling, Di Pasar Baru, Jalan Otto Iskandardinata, Kota Bandung, Selasa (20/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pascaditerbitkan Bank Indonesia, dalam satu pekan terakhir pinggir jalan di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, dipenuhi sejumlah orang yang menjual jasa penukaran uang baru. Sejumlah orang terlihat segepok uang pecahan seribu rupiah hingga Rp 10 ribu.

Tina (53 tahun) salah satu penjajak jasa penukaran uang baru di kawasan Kota Tua mengatakan, sehari setelah beredarnya uang desain baru, Tina dan kawan-kawannya mulai menjajakan jasa penukaran uang. "Kita udah seminggu, iya kebetulan juga Natal dan tahun baru," ujarnya saat ditemui di kawasan Kota Tua, Jumat (30/12).

Tina menjelaskan, pecahan uang yang sering dicari oleh penukar uang berupa pecahan seribu rupiah, Rp 2.000, hingga Rp 5.000. "Pecahan kecil yang paling sering dicari," jelasnya.

Tina juga mengatakan, mayoritas penukar uang baru ingin mengetahui desain baru yang diluncurkan beberapa hari lalu. "Ya kepengen tau, uangnya bagaimana? Ada yang bilang kayak uang monopoli, ada juga yang bilang, katanya uangnya bagus, cakep kayak uang luar, yang Eropa, gitu aja," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement