REPUBLIKA.CO.ID, LEMBANG -- Sepanjang jalan di jalur kawasan wisata Lembang, Kabupaten Bandung Barat penuh dengan kendaraan yang hendak liburan tahun baru, Ahad (1/1) sore. Hal itu menyebabkan kemacetan yang tidak terhindarkan bahkan cenderung parah.
Jalan arteri maupun jalan alternatif menuju Lembang penuh dengan kendaraan roda dua maupun roda empat. Kemacetan mengular dari arah Lembang menuju Kota Bandung mencapai 7 Km. Termasuk jalan alternatif Dago Giri dan Kolonel Masturi mengalami kemacetan.
Kemacetan yang terjadi dikeluhkan sejumlah warga setempat. Termasuk kemacetan di jalan Maribaya. Restu, warga Lembang mengaku terjebak macet parah saat hendak pergi ke Cisalak, Subang. "Lembang macet parah, berangkat jam 11.00 menuju Cisalak, Subang. Perjalanan normal 1,5 jam. Sampai Cisalak 2 jam," ujarnya kepada Republika.co.id, Ahad (1/1).
Menurutnya, titik macet di jalur Lembang berada di pasar Lembang. Sementara dari arah Ledeng, Kota Bandung macet berada di daerah Andir sebab terdapat tempat wisata Farmhouse. Dirinya mengaku ke Subang untuk bersilaturahmi dengan keluarga.
Tisna (35), warga Cibodas Lembang mengaku perjalanan dari rumah ke kota Lembang biasa hanya membutuhkan 30 menit. Namun sekarang bisa sampai 1 jam lebih. "Ampun macetnya lebih parah dari macet saat liburan Lebaran kemarin," ujarnya.
Terpisah, Kasatlantas Polres Cimahi, AKP Suharto mengatakan untuk mengurai kemacetan pihaknya sudah melakukan rekayasa lalu lintas dan bersifat situasional. Jika kendaraan mulai padat dan macet maka dilakukan.
"Rekayasa lalu lintas yang dilakukan sistem buka tutup di sejumlah ruas jalan dan tergantung kondisi kepadatan kendaraan," katanya.
Menurutnya, untuk pagi hingga siang pihaknya memprioritaskan kendaraan dari arah Kota Bandung menuju Lembang. Sementara pada sore hari kendaraan dari Lembang menuju kota Bandung diprioritaskan.
"Agar efektif, jalan alternatif akan dioptimalkan seperti Jalan Kolonel Masturi khususnya di Cikahuripan dilakukan buka tutup, Dago Giri, atau lewat Ciumbuleuit," katanya.