Senin 02 Jan 2017 06:11 WIB

Songsong Tahun 2017 dengan tanpa Melupakan Sejarah

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar
Foto: Agung Supriyanto/Republika
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar

REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta -- Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar menyampaikan ucapan selamat tahun baru 2017 untuk seluruh masyarakat Indonesia.

"Selamat tahun baru 2017. Semoga kita sebagai bangsa Indonesia mendapatkan kekuatan lahir dan batin untuk tetap istiqomah memperjuangkan kehidupan bangsa Indonesia yang lebih baik, sejahtera, makmur dan berkeadilan serta berkeadaban," kata H. Abdul Muhaimin Iskandar yang akrab disapa Cak Imin di Jakarta, Ahad malam (1/1).

Menurut Cak Imin, tahun 2016 dalam konteks historis sudah menjadi masa lalu dan sudah menjadi sejarah. Kendati demikian, seluruh elemen bangsa ini tidak boleh melupakan sejarah. "Karena ada banyak hikmah yang kita bisa petik secara bijaksana sebagai pelajaran penting untuk menguatkan posisi kita agar kita lebih baik lagi  mewujudkan kemaslahatan untuk bangsa Indonesia.''

Cak Imin mengatakan, tahun 2017 berbagai pencapaian-pencapaian harus lebih baik lagi dari tahun 2016 dalam berbagai bidang kehidupan. Untukk itu, betapapun beratnya tantangan di bidang ekonomi, pemerintan Presiden Jokowi diharapkan mampu melewati dan mengatasinya.

"Pemerintah harus lebih proaktif dan bergegas dalam mengimplementasikan dan mewujudkan program-program ekonomi yang pro rakyat dengan tetap mengedepankan kualitas pembangunan ekonomi bangsa yang berkeadilan dan berkeadaban,'' ungkapnya.

Berbagai tantangan dibidang politik pun menjadi bagian penting dalam perjalanan bangsa Indonesia. Dalam bidang politik misalnya, ketangguhan sebagai bangsa yang berbudaya akan mempertebal keyakinan bahwa bangsa Indonesia mampu melewatinya dengan baik.

"Politik akan bermakna dan memiliki kekuatan abadi apabila politik terus mengakar dengan tradisi dan budaya yang kuat dan kokoh," kata Cak Imin.

Selain itu, dalam hal kepemimpinan politik di Indonesia, corak kepemimpinan Gus Dur perlu di garisbawahi. Sebab, bagaimanapun kepemimpinan politik di Indonesia juga harus dilandasi prinsip al-ukhuwah al-islamiyyah (persaudaraan Islam) dan al-ukhuwah insaniyah (persaudaraan manusia) sebaiknya tetap diimplementasikan. Dengan begitu maka diharapkan tahun 2017 menjadi tahun kesantunan dalam berpolitik dan berdemokrasi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement