REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam Tesisnya, Havell juga menyebut perancang Taj Mahal adalah seorang arsitek Italia bernama Geronimo Veroneo. Ia menemukan ini dalam cerita Father Sebastian Manrique dan menjadikannya peluang untuk mengangkat Eropa dengan mengklaim Taj Mahal sebagai karya bangsa Eropa.
Manrique sendiri adalah orang Spanyol yang mengunjungi Agra pada 1640 M. Kisah kunjungan Manrique ini menimbulkan klaim bahwa seorang seniman perhiasan asal Venesia, Italia, Geronimo Veroneo, yang meninggal di Lahore pada tahun yang sama merupakan arsitek Taj Mahal.
Klaim macam ini bukan pertama kalinya dibuat untuk menggeser prestasi Muslim. Usaha serupa pernah dilakukan oleh Bargebuhr dalam bukunya Al-Hambra yang mengklaim bangunan itu sebagai karya Yahudi.
Jairazbhoy, otoritas arsitektur Indo-Islam pun mempertanyakan klaim atas Taj Mahal itu. Bila Geronimo Veroneo merupakan arsitek Taj Mahal, Veroneo seharusnya mengerti idealisme konstruksi Islam lebih baik dari peradaban mana pun sebelum dan sesudahnya. Pun bila klaim itu benar adanya, Veroneo pastilah telah mempelajari mausoleum Humayun dengan amat tekun dan makam Khan dan Khanan di Delhi.
Arsitek mausoleum Humayun sendiri sudah jelas diakui, yakni (Muhandis) Mirak Sayid Ghiyath dan putranya yang bernama Sayid Muhammad. Keduanya belajar arsitektur di Timurid Herat dan di sana mereka telah membangun banyak monumen. Karena itu, tak heran bila Taj Mahal dan Humayun bercorak Timurid.
Jiarazbhoy sudah memastikan, Ustaz Ahmad dari Lahore adalah kepala arsitektur yang ditunjuk dan dipercaya Shah Jahan seperti dinyatakan putranya. Ini berpijak pada fakta bentuk kubah yang mengacu pada mausoleum Perdana Menteri Asaf Khan di Shabdara (1627 M).
Sumber lain menyebut, tambahan pengaruh dTurki terhadap desain monumen juga mengindikasikan, kepala arsitek di era Sultan Akbar adalah seorang pria bernama Yusuf, murid pilihan arsitektur di era Turki Utsmani, Khoja Mimar Sinan (1489-1588).
Yusuf adalah arsitek di balik berbagai bangunan megah di Lahore, Delhi, dan Agra. Sinan sendiri merupakan arsitek yang menangani banyak bangunan megah di zaman Turki Utsmani pada abad 16, termasuk Masjid Suleymaniye dan Masjid Selimiye yang reputasinya diakui dunia.