REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengatakan pertimbangan mengapa ia merombak aparatur sipil negara (ASN). Ia menuturkan, manusia merupakan pejabat karier.
"Manusia itu pejabat karier, tongkatnya akan berubah bisa menjadi lebih baik atau menjadi lebih jelek," ujar Sumarsono di Balai Kota, Rabu (4/1).
Ketika karier ASN tersebut menjadi lebih baik dan memiliki kapasitas kemampuan potensi, maka memungkinkan ASN itu untuk menjabat atau diangkat kembali. Selain itu, pria yang akrab disapa Soni membantah tidak ada motif politik sama sekali dalam merombak ASN Pemprov DKI Jakarta.
"Profesional ya karena yang dinaikkan itu hanya staf eselon IV. Masa depannya masih panjang. Nggak ada hubungannya dengan politik karena hanya kepala seksi. Kalau menaikkan kepala dinas boleh dicurigai. Itu kelas pelaksana pengetik. Politiknya pengetik ya nggak ada saya kira," katanya.
Sumarsono selanjutnya berpesan agar memberikan kesempatan eselon IV untuk hidup dan mengembangkan karier selagi masih muda.
"Kalau punya keahlian, kalau karena kesalahan kecil saya kira kita yakin bahwa semua diatur, ada yang mengatur, baru manusia itu berubah baik atau jelek. Ini orang kita angkat berubah baik dan menunjukkan kemampuan bagus, sah secara aturan " ujarnya.
Sebelumnya, sebanyak 5.038 aparatur sipil negara (ASN) Pemprov DKI Jakarta telah dilantik oleh Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono di Monumen Nasional, Selasa (3/1). Pelantikan ini dihadiri pula oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MENPANRB) Asman Abnur.