Rabu 04 Jan 2017 20:27 WIB

Damanhuri Zuhri: Semua Penulis akan Mati, namun Karyanya akan Terus Berarti

Dewi Pelangi (tengah) bersama Damanhuri Zuhri (kiri) dan produser Dhoni Ramadhan.
Foto: Dok Putaar Films
Dewi Pelangi (tengah) bersama Damanhuri Zuhri (kiri) dan produser Dhoni Ramadhan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepergian wartawan senior Republika Damanhuri Zuhri, Senin (2/1/2017) mengejutkan banyak pihak. Banyak sekali orang yang menunjukkan simpati dan kesan yang mendalam terhadap lelaki yang wafat dalam usia 52 tahun tersebut.

Salah satu di antaranya adalah penulis dan aktivis hijaber Dewi Pelangi. Dalam akun Facebook-nya, Selasa (3/1), Dewi menulis, “Selamat jalan sahabatku Ustad Damanhuri Zuhri (wartawan senior Republika) pada hari Senin 02/01/2017 pukul 4.20 WIB.”

Dalam tulisan tersebut, Dewi memasang foto dirinya bersama Damanhuri Zuhri dan produser film Dhoni Ramadhan, saat mereka berkunjung ke Pesantren Al-Ihya Bogor, Jawa Barat, 3 November 2016.  “Kenangan terakhir bersama beliau yang mengenakan jaket hitam sebelah kiri dan  sebelah kanan Mas Donny Ramdhani (maksudnya: Dhoni Ramadhan, red) (produser film religi). Saat itu kami menghadiri pengajian di Majlis Al-Ihya Bogor.”

Dewi mengungkapkan, ketika  itu hadir pula artis Julia Perez (Jupe)  yang saat itu dalam keadaan sakit.  “Alm Kang Damanhuri menyuruh Jupe untuk istirahat. Usia memang tidak ada yg pernah tahu.. Justru beliau yang pergi terlebih dahulu,” tutur Dewi dalam akun Facebooknya tersebut.

Dewi menyebutkan, Damanhuri Zuhri bulan Desember 2016 lalu meminta dia  menemuinya di kantor Republika, Jl Warung Buncit Raya Jakarta,  untuk membahas novel religi karya Dewi yang berjudul “Pelangi”.  Damanhuri bahkan menyatakan   bersedia menjadi ketua tim promosi media.

“Akan tetapi saat itu saya sedang tidak bisa bertemu pada jam yang beliau tentukan sehingga hanya menitipkan 2 buah novel saya untuk  beliau. Beliau berterima kasih telah menerima novel Pelangi, satu untuk beliau & satunya beliau taruh di kantornya, Republika.”

Dewi mengungkapkan, Damanhuri berpesan kepadanya agar terus menulis. “Pesan terakhir Kang Damhuri Zuhri " Neng Dewi, semua penulis akan mati namun karyanya kan terus berarti tuk generasi. Maka menulislah untuk syiar & dakwah kecil yang dapat menjadi ladang ilmu & kebaikan bagi agama".

Di akhir tulisannya, Dewi pun mendoakan semoga almarhum Damanhuri Zuhri husnul khatimah. “Selamat jalan Ustad Damanhuri Zuhri wartawan senior Republika. Beliau alumnus Ponpes Gontor & salah satu alumnus terbaik di Lembaga Pendidikan Islam Saudi Arabia (LIPIA, red). Niatnya sangat mulia ingin mendukung syiar hijab & dakwah kecil saya lewat tulisan. Semoga almarhum husnul khotimah & keluarga yang ditinggalkan senantiasa diberikan ketabahan & kesabaran. Sahabat, kuiringi kepergianmu dengan doa.”

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement