REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Naiknya harga cabai dalam beberapa hari terakhir dikeluhkan sejumlah pedagang di pasar tradisional Solo. Meroketnya harga cabai terutama pada jenis cabai rawit merah di beberapa pasar tradisional di Solo telah terjadi sejak tiga hari lalu.
Sumiyem (60 tahun), seorang pedagang sayur mayur dan buah di pasar Rejosari, Jebres mengatakan naiknya harga cabai membuatnya kebingungan. Sebab dia harus merogoh kocek lebih untuk modal membeli cabai dari pemasok.
"Tiap hari saya ambil 12 kilo itu paling sejutaan, sekarang harga cabai naik ya modalnya juga naik. Kalau enggak tambah modal ya saya kurangi (beli cabai dari pemasok)," kata Sumiyem kepada Republika.co.id pada Kamis (5/1).
Dia mengatakan harga cabai rawit merah mengalami kenaikan harga signifikan. Saat ini harga cabai rawit merah dijual Rp 100 ribu per kilo, dari sebelumnya Rp 80 ribu per kilo. Sedang harga cabai rawit hijau dibandrol Rp 70 ribu per kilo dari sebelumnya Rp 50 ribu per kilo.
Sementara itu harga cabai merah kriting masih relatif stabil di kisaran Rp 50 ribu per kilo. Begitupun dengan harga cabai merah besar Rp 40 ribu per kilo. "Yang beli juga biasa banyak sekarang sedikit saja, saya juga kasih sedikit, mau gimana lagi," tuturnya.
Hal yang sama diungkapkan Sumino (53 tahun), seorang pedagang cabai di Pasar Gede, Solo. Dia mengungkapkan kenaikan harga cabai berlangsung secara bertahap. Dia juga mengatakan pembeli cabai dalam skala besar untuk rumah makan, katering pun mulai menurunkan daya belinya. Kendati harga cabai naik, namun tak membuatnya kehilangan pelanggan.
"Pembelinya enggak menurun cuma permintaannya menurun. Yang beli banyak misalnya tadinya empat kilo turun cuma dua kilo saja," kata dia.