REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -– Cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang terjadi di wilayah DIY Kamis (5/1). Hujan lebat berdampak bencana di lima kabupaten/kota.
Dampak terbanyak di wilayah Sleman yakni di 28 titik, selanjutnya di kota Yogyakarta di lima titik, Gunung Kidul dan Kulon Progo mengakibatkan longsor masing-masing di empat titik dan dua titik. Sementara itu di Bantul hanya satu titik.
"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa yang meninggal," kata Manajer Pusdalops (Pusat Pengendalian Operasional) BPBD DIY Danang Syamsurizal, Jumat (6/1).
Hujan dan angin kencang di Sleman mengakibatkan beberapa pohon tumbang di antaranya: pohon jati sehingga menutup jalan di Kebonagung, pohon tumbang mengenai sepeda motor di halaman parkir utara Fakultas Teknologi Pertanian UGM dan mobil kijang terbuka di depan Gelanggang Mahasiswa UGM, pohon tumbang di LP Cebongan mengenai beberapa rumah, atap beterbangan.
Sementara tanah longsor terjadi di Manggung, Ngalang Gedangsari Gunung Kidul mengancam rumah hunian milik Wasno (28 tahun) dengan dimensi longsoran panjang sembilan meter dan tinggi lima meter dan menyeret sebagian dapur miik Sadimin (46 tahun) dengan dimensi longsoran panjang 15 meter dan tinggi lima meter.
Selanjutnya tanah longsor di Kulon Progo terjadi di Dusun Kaliduren, Kebonharjo, Samigaluh, Kulon Progo mengakibatkan dinding dapur milik Jumadi miring, di Dusun Gebang Kebonharjo, Samigaluh mengakibatkan longsor di ruas jalan Gebang-Pelem lebar empat meter dan panjang tujuh meter, tinggi satu meter.
Menurut Danang, cuaca ekstrem sampai sampai Februari 2017 dan puncaknya Januari ini. Pada bulan Maret terjadi pancaroba dan kemungkinan terjadi angin puyuh. Masyarakat hendaknya selalu waspada bila terjadi hujan lebat disertai angin.