Jumat 06 Jan 2017 21:58 WIB

Incar Sabu, Polisi Malah Dapat Gula Pasir

Barang bukti sabu-sabu (ilustrasi)
Foto: Antara
Barang bukti sabu-sabu (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT -- Kejadian lucu dialami Satuan Reserse Narkoba Polres Kotawaringin Timur, Kalteng, saat mengamankan dua pria diduga pengedar narkoba. Setelah diperiksa barang yang diduga sabu-sabu itu ternyata gula pasir.

"Dua orang itu sempat kami amankan, tapi karena barang buktinya ternyata gula pasir maka mereka kami lepas. Tapi mereka dikenakan wajib lapor. Kami masih mendalami karena ada indikasi mereka diduga terlibat peredaran narkoba," kata Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Kotawaringin Timur, AKP Wahyu Edi Priyanto di Sampit, Jumat.

Kejadian itu terjadi saat malam tahun baru lalu. Dua pria yang tidak disebutkan identitasnya itu diduga hendak mengedarkan sabu-sabu sehingga polisi langsung menangkapnya.

Saat penggeledahan, polisi menemukan serbuk putih yang dimasukkan dalam beberapa plastik kecil siap edar. Hasil penimbangan, berat serbuk putih itu sekitar 20 gram. Jika serbuk putih itu benar sabu-sabu maka nilainya diperkirakan mencapai Rp 25 juta.

Sayangnya saat diperiksa, ternyata serbuk putih itu bukan sabu-sabu, melainkan gula pasir. Kedua pelaku diduga sengaja memasukkan gula pasir ke dalam plastik kecil tersebut.

"Modus narkoba terus berkembang. Salah satunya mengganti narkoba dengan gula sehingga modusnya menjadi penipuan. Itu untung-untungan. Kalau pembeli tidak tahu maka mereka untung besar," kata Wahyu.

Baca juga, Sindikat Narkoba Internasional Sembunyikan Sabu di Ban Serep.

Adanya tindak penipuan dalam transaksi narkoba sangat mungkin terjadi. Selama ini dalam transaksi narkoba, penjual dan pembeli tidak bertemu karena hanya ada komunikasi. Celah inilah yang mulai dimanfaatkan pelaku penipuan mengambil keuntungan dari bisnis narkoba.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement