REPUBLIKA.CO.ID, Sejak dinyatakan resmi sebagai pemenang dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) pada November 2016, Donald Trump melancarkan serangkaian manuver yang membuat banyak pihak dibuat ketar-ketir. Salah satu manuver yang dilakukan Trump adalah melancarkan ancaman kepada para raksasa otomotif dunia.
Dalam akun Twitter pribadinya, Presiden AS terpilih ini menulis bahwa pemerintahannya akan menerapkan 'pajak perbatasan' atau pajak ekspor yang tinggi kepada para produsen otomotif yang membangun pabriknya di Meksiko dan memasarkan produk mobil mereka ke pasar AS. Ancaman Trump ini sontak membuat sejumlah produsen otomotif dunia, seperti Toyota, Nissan, Fiat Chrysler, Ford dan General Motors dibuat waswas.
Sebagian besar para raksasa otomotif dunia ini memang sudah mengoperasikan pabrik mereka di Meksiko, negara yang berbatasan langsung dengan AS. Tak hanya sudah mengoperasikan pabrik di Meksiko, bahkan mereka juga berencana membangun pabrik baru ataupun menambah jumlah investasi mereka di negara tersebut.
Ancaman Trump ini sepertinya tidak dianggap sekedar gertak sambal. Buktinya raksasa otomotif Jepang, Toyota Motor Corporation, langsung merespons ancaman tersebut dengan mengatakan akan mengelontorkan dana investasi sebesar 10 miliar dolar AS di Negeri Paman Sam untuk lima tahun ke depan.
Perasaan lebih waswas juga dirasakan Nissan Motor Co. Alasannya, bila Toyota baru berencana membuka pabrik baru di Meksiko, Nissan justru sudah mengoperasikan pabrik mobil mereka sejak 50 tahun lalu di Meksiko.
Tak tanggung-tanggung, produksi Nissan dari pabrik di Meksiko mencapai 800 ribu unit mobil. Artinya, Nissan memiliki risiko lebih besar menghadapi ancaman Trump atas 'pajak perbatasan' atas mobil-mobil mereka yang dipasarkan ke AS.
Dikutip dari Reuters, pabrikan mobil di Meksiko memasok hampir 25 persen dari total permintaan mobil di pasar AS. Bahkan, data pakar industri di AS menyebutkan bahwa seluruh pabrikan Jepang memproduksi paling tidak 1,4 juta kendaraan di Meksiko per Maret 2016 lalu. Angka ini merupakan 40 persen dari seluruh produksi mobil yang dihasilkan di Meksiko.
Geramnya Trump atas pabrikan mobil yang membangun sentra industri di luar AS tak hanya ditujukan kepada pabrikan asal Jepang. Trump juga diketahui pernah mengritik pabrikan lokal AS yakni General Motors dan Ford yang juga memiliki pusat industrinya di luar AS.
Trump pernah mengkritik General Motors karena memproduksi mobil di Meksiko untuk dijual di pasar AS. "General Motors mengirimkan mobil model Chevy Cruze dari pabrik di Meksiko ke para diler mobil di AS tanpa dikenai pajak perbatasan. Mereka (General Motors, Red) harus membuat mobilnya di AS atau harus membayar pajak perbatasan yang besar," tulis Trump dalam akun Twitter-nya.
Langkah Toyota untuk menanamkan investasinya di AS juga diikuti oleh Fiat Chrysler Automobiles (FCA). FCA menyatakan akan berinvestasi sebesar 1 miliar dolar AS untuk memodernisasi dua pabrik di Midwest, AS, dan dapat menyerap dua ribu tenaga kerja.
Dilansir dari Reuters, Senin (9/1), perluasan pabrik ini untuk melengkapi pabrik di Ohio dan Michigan terutama dalam menambah utilitas Jeep dan mobil pick up. Selain itu, hal ini juga berpotensi memindahkan produksi kendaraan pick up dari Meksiko ke Michigan.
Kebijakan Trump mengenai pajak baru kendaraan impor membuat industri otomotif mulai berencana untuk memindahkan pabrik mereka dari Meksiko ke Amerika Serikat.