Jumat 13 Jan 2017 15:41 WIB

Kemen PUPR Targetkan Jembatan Cisomang Selesai Maret 2017

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Nidia Zuraya
Foto udara kawasan Cisomang Kabupaten Bandung Barat, Kamis (29/12)  Kendaraan golongan dua yang terdiri truk dan bus harus melintasi jalan arteri di dekat Jembatan Cisomang jalan Tol Pubaleunyi KM 100 yang mengalami pergeseran di Kabupaten Purwakarta.
Foto: Wahyu Putro/Antara
Foto udara kawasan Cisomang Kabupaten Bandung Barat, Kamis (29/12) Kendaraan golongan dua yang terdiri truk dan bus harus melintasi jalan arteri di dekat Jembatan Cisomang jalan Tol Pubaleunyi KM 100 yang mengalami pergeseran di Kabupaten Purwakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan jembatan Cisomang dapat diselesaikan sesuai jadwal pada 31 Maret 2017. Hal tersebut ia sampaikan usai meninjau perkembangan perbaikan jembatan Cisomang yang berada KM 100+700 pada Jalan Tol Purwakarta-Bandung-Cileunyi (Purbaleunyi) Jawa Barat.

Sejak 23 Desember 2016 lalu, telah dilakukan pembatasan beban dengan hanya memperbolehkan kendaraan Golongan 1 (kecil dan nonbus) yang dapat melewati jembatan Cisomang selama masa perbaikan 3 bulan. Saat ini telah dilakukan berbagai kajian awal dan persiapan lingkungan kerja. Diharapkan pada 16 Januari akan dimulai penanganan dengan konstruksi bore pile atau tiang pancang.

"Insya Allah, akhir Maret 2017 target penyelesaian pekerjaan masih bisa kita penuhi," ujar Basuki dalam keterangan pers tertulis kepada Republika, Jumat (13/1).

Basuki menjelaskan total tiang pancang  yang dipasang berjumlah lebih kurang 50 buah. Pihaknya masih mencari lapisan batuan breksi untuk meletakkan tiang pancang tersebut.

Selain itu, antara pilar P2 dengan P3 juga akan diikat dengan kolom baja (strutting) sepanjang 30 meter. Serta pilar P1 dan P2 akan diberikan penguatan dengan pemasangan fiber reinforced polymer (FRP).

Mengenai pergerakan tanah, Basuki mengatakan saat ini masih dalam kondisi aman. Meski demikian, monitoring intensif dengan teknologi Robotic Total Station terus dilakukan secara berkelanjutan 24 jam, terutama pada musim hujan. Debit air dapat memberikan pengaruh pada pergeseran struktur jembatan.

Berdasarkan perhitungan di lapangan dan pengalaman empiris lainnya, ia memperkirakan anggaran yang dibutuhkan untuk penanganan jembatan Cisomang sebesar Rp 70 miliar.

Penanganan jembatan Cisomang ini melibatkan banyak pihak selain Kementerian PUPR, yakni tenaga ahli dari berbagai disiplin seperti Komisi Keamanan Jembatan Panjang dan Terowongan Jalan (KKJTJ), LAPI ITB, dan PT Jasa Marga selaku pengelola jalan tol.

Dalam kesempatan tersebut Basuki meminta pengkajian dan dorongan lebih cepat jaringan jalan tol yang menghubungkan Kawasan Metropolitan Jabodetabek dengan Kawasan Metropolitan Cekungan Bandung melalui jalur Jakarta-Bogor-Ciawi-Sukabumi-Cianjur-Padalarang.

Dengan demikian beban lalu lintas tidak hanya tertumpu pada ruas Tol Jakarta-Cikampek-Purwakarta-Padalarang (Cipularang). Masyarakat  akan memiliki pilihan jalur yang lebih banyak dan lebih menjamin keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan tol.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement