REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini fokus utama kegiatan MAI adalah memperkuat jaringan di setiap kantor wilayah atau region di lima kanwil yakni Medan, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Makassar. Ke depan, MAI Foundation akan masuk ke manajemen dana zakat, infak, sedekah, dan wakaf yang modern agar data dapat terpantau dengan baik sehingga bisa mengembangkan program lebih luas.
General Manager MAI Foundation Abdul Ghofur mengatakan, untuk mencapai visi misi dan target maka dibutuhkan inovasi serta improvisasi di dalam berbagai pelaksanaan program. Pada 2017 ini, MAI Foundation akan fokus dalam penguatan kerelawanan sosial atau volunter dan kewirausahaan sosial di masyarakat.
"Pada 2017 kami menargetkan penghimpunan sebesar Rp 23 miliar, dan penerima manfaat Rp 55 ribu serta 30 program penyaluran," ujar Abdul.
Selain itu, MAI Foundation juga akan melakukan grand strategic EXIST yakni expansion, intensification, dan institutional building. Abdul menambahkan, pada 2017 MAI Foundation menargetkan pertumbuhan ekspansi pasar sebesar 30 persen. Ekspansi pasar ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjalankan kewajibannya melaksanakan zakat, infak, sedekah, dan wakaf.
Selain itu, MAI Foundation juga akan melakukan peresmian sekolah MI Al Bayan Mandiri di Pamijahan, Kabupaten Bogor pada 14 Januari 2017. Sekolah ini merupakan program Master Piece MAI Foundation yang memiliki kurikulum modern dengan memadukan konsep pembelajaran umum dan agama.