REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Harga cabai merah keriting di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Lebak, Banten, sejak dua hari terakhir melonjak hingga menembus Rp 120.000 dari sebelumnya Rp 105.000 per kilogram.
"Melonjaknya harga cabai merah keriting itu akibat pasokan makin berkurang," kata Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak, Orok Sukmana, di Lebak, Sabtu (14/1).
Saat ini, harga cabai di Kabupaten Lebak sejak empat pekan terakhir terus merangkak naik akibat terbatasnya produksi cabai tersebut. Produksi cabai pada Desember 2016 mencapai 103 ton dan tidak terpenuhi permintaan pasar dengan kebutuhan konsumsi sebanyak 141 ton dari penduduk 1,2 juta.
Konsumsi cabai untuk masyarakat di daerah ini mencapai 0,112 kilogram per kapita. Karena itu, pihaknya mendatangkan cabai dari sejumlah daerah di Provinsi Jawa Barat,seperti Cianjur, Bogor dan Sukabumi.
Namun, saat ini di daerah sentral produksi berkurang akibat curah hujan tinggi yang menyebabkan suhu udara lembab. Biasanya, suhu lembab itu dapat menimbulkan serangan hama maupun organisme pengganggu tanaman (OPT).
Saat ini tanaman cabai yang siap dipanen terserang hama patek sehingga petani melakukan panen lebih awal dalam kondisi hijau dan belum berwarna merah. Selain itu, permintaan pasar meningkat untuk kebutuhan restoran, rumah makan, rumah tangga, dan pesta pernikahan.
"Saya kira melonjaknya harga cabai akibat terbatasnya produksi sehingga tidak memenuhi permintaan pasar," katanya.