REPUBLIKA.CO.ID, GLASGOW -- Kepala Gereja Inggris di Skotlandia mengutuk serangan Islamofobia yang baru-baru ini terjadi. Serangan diduga terjadi usai pembacaan Alquran di sebuah gereja di Glasgow.
Primus Gereja Episkopal Skotlandia, David Chilingworth, menulis dalam blognya menyesalkan serangan rasial yang diterima Katedral St. Mary. Hal itu diduga terjadi usai pekan lalu, ayat-ayat Alquraan dilaporkan dicarakan saat menandai peringatan Epiphany di Katedral St. Mary.
"Gereja Episkopal Skotlandia sangat tertekan atas pelanggaran luas yang diakibatkan, kami juga sangat menyesal atas penyalahgunaan luas yang diterima warga Katedral St Mary," kata Chilingworth seperti dilansir Presstv, Senin (16/1).
Terkait itu, Gereja Episkopal Skotlandia akan coba mempertemukan semua orang yang terlibat, demi pengembangan hubungan antar agama di Skotlandia. Namun, Chilingworth mengaku tidak percaya jika gereja-gereja harus mengikuti kebijakan mereka yang berpandangan Islamofobia, termasuk media-media barat.
Sementara, Kelvin Holdsworth dari Katedral St. Mary, mengaku akan tetap membela keputusan untuk memasukan bagian pembacaan seperti yang telah dilakukan. Ia menegaskan, langkah itu memiliki tujuan untuk mempromosikan pemahaman yang baik antar umat beragama, baik Muslim maupun Kristiani di Skotlandia.