REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Puluhan sopir angkutan trayek Cimindi-Pasar Antri mogok beroperasi lantaran mereka tidak diperbolehkan melewati jalur langsung ke kiri, tepat di depan Pasar Antri dari jalan Gatot Subroto menuju jalan Sriwijaya. Padahal sebelumnya, meski pun terdapat rambu-rambu dilarang melintas, angkutan masih diperbolehkan melewati jalur tersebut.
Kini, para sopir yang datang dari jalan Gatot Subroto harus melewati Cimahi Mall dan berputar ke belakang Pasar Antri. Beberapa sopir yang tetap memaksakan terkena tilang dari aparat kepolisian.
Perwakilan sopir, Ari Wibowo yang akrab disapa Aples mengaku akibat larangan tersebut, para sopir yang melewati jalur tersebut terkena tilang. Selain itu, tidak ada sosialisasi sebelumnya kepada para sopir.
"Kita sudah berkoordinasi dengan anggota Dishub di lapangan tapi tidak ada respon yang bagus dan malah tidak mengenakan. Kita mengancam akan mogok masal," ujarnya kepada wartawan di sela-sela audiensi dengan Dishub Cimahi di Pemkot Cimahi, Rabu (18/1).
Menurutnya, pihaknya menginginkan jika memang tidak boleh melewati jalur tersebut, maka Dishub Perhubungan bisa mencari solusi alternatif jalur lain. Namun, jika tidak ada solusi maka bisa diperbolehkan dulu angkutan masuk ke jalur yang biasa.
Ia menuturkan, jika memang tidak terdapat kecocokan dengan Dinas Perhubungan, maka pihaknya akan mengembalikan trayek. Sebab, pihaknya sejak awal sudah membeli jalur tersebut.
Ari mengatakan, total anggota supir angkutan yang memiliki trayek ke Cimindi-Cimahi sebanyak 115. Namun, yang masih aktif beroperasi sebanyak 94 angkutan. Dengan kejadian tersebut, pihaknya merasa dirugikan termasuk adanya penilangan.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Cimahi, Ison Suhud mengungkapkan, sosialisasi sudah dilakukan sejak lama dan rambu-rambu lalu lintas yang berada di sana sudah ada sejak lama. Sehingga, penindakan yang dilakukan oleh aparat sudah berjalan semestinya.
Meski begitu, ia mengaku akan mengkaji terkait aspirasi yang disampaikan oleh para sopir angkutan dan sesegera mungkin mencari solusi. Sementara untuk saat ini, pihaknya meminta agar para sopir mentaati aturan yang ada.