REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PSSI punya tiga target utama yang harus dicapai oleh Luis Milla Aspas sebagai pelatih anyar timnas Garuda Indonesia. Tapi, prioritas utama, yakni mengembalikan dominasi kesebelasan Merah Putih di Asia Tenggara.
Direktur Teknik PSSI, Danurwindo menceritakan, Milla sempat menanyakan apa yang diinginkan dari kepelatihannya selama dua tahun mendatang di Indonesia. Danurwindo menjawab pertanyaan Milla, dengan menerangkan soal peta kekuatan sepak bola di negara-negara Asia Tenggara.
"Saya bilang Thailand nomor satu. Vietnam nomor dua. Indonesia di peringkat ketiga," terang dia. PSSI, diterangkan Danurwindo, menghendaki agar posisi tersebut dapat diubah. "Milla bilang, itu yang ingin dia balik. Indonesia bisa menjadi nomor satu (di Asia Tenggara)," kata Danurwindo.
Milla pun, dikatakan Danurwindo, sudah mempunyai sejumlah dokumentasi dan portofolio permainan timnas Indonesia, sebelum dia tiba di Jakarta. Kata dia, Milla menilai permainan timnas Garuda Indonesia, punya gaya yang tak jauh beda dengan pola permainan timnas muda di Spanyol.
"Yakni dalam hal posisi para pemain," ujar dia. Timnas Indonesia, selama dilatih Alfred Riedl, memang kerap menggunakan format bermain 4-3-3 dengan gaya bermain menyerang.
Formasi dan gaya permainan tersebut, memang menjadi ciri khas permainan di Spanyol. Hanya, Danurwindo mengungkapkan, Milla melihat permainan timnas Indonesia, belum maksimal dan kurang berpikir dalam menguasai bola selama pertandingan. "Milla ingin agar pemain-pemain timnas nanti, lebih pintar dalam menguasai bola. Pintar membaca permainan lawan. Dan pintar mengeksekusi bola saat di lapangan," ujar dia.
PSSI, menurut Danurwindo percaya, Milla bisa menerapkan kemampuan kepelatihannya saat berada di Spanyol, agar ditumpahkan selama melatih skuat Garuda. "Ini yang kita yakin memilih Milla. Dia sebagai pelatih jebolan La Masia (akademi sepak bola Barcelona)," sambungnya.