Senin 23 Jan 2017 08:51 WIB

Saat Trump Mendengarkan Ayat Suci Alquran

Saat Trump Mendengarkan Ayat Suci Alquran

Rep: Marniati/ Red: Teguh Firmansyah
Donald Trump saat diambil sumpah.
Foto: Reuters
Donald Trump saat diambil sumpah.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Direktur eksekutif All Dulles Area Muslim Society yang juga merupakan tokoh terkenal di Washington Imam Mohamed Magid turut hadir dalam proses pelantikan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Magid hadir dalam acara tokoh lintas agama bersama 26 tokoh lainnya yang diadakan di Katedral Nasional Washington. Trump ikut hadir dalam acara tersebut.

Dalam khutbahnya, Magid membacakan dua ayat Alquran yang berisi pesan-pesan politik untuk presiden baru dan pemerintahannya. Magid membacakan surah al-Hujarat dan ar-Rum.

Kedua ayat Alquran yang disampaikan Magid menceritakan tentang bagaimana Tuhan menciptakan manusia dengan berbagai jenis bangsa, suku maupun warna kulit. Ayat ini dipilih mengingat meningkatnya insiden kebencian atas muslim dalam beberapa waktu terakhir.

Ketua Dewan All Dulles Area Muslim Society Rizwan Jaka mengatakan, pemilihan ayat Alquran yang dibacakan pada saat pelantikan telah disetujui oleh pejabat di Katedral Nasional Washington. "Setelah pemilu, banyak hal yang dikatakan tentang Muslim, dan ada pertanyaan tentang kesetiaan Muslim. Ayat-ayat ini dimaksudkan untuk menyampaikan pesan bahwa kita harus datang bersama-sama dan menghormati keragaman. Tuhan menciptakan kita dalam keberagaman," ujar Rizwan Jaka seperti dilansir cnn.com, Senin (21/1).

Magid sejatinya akan mengumandangkan azan, tapi terjadi perubahan dan memilih membacakan Alquran. Namun, keberadaan Magid dalam acara pelantikan ini mendapat kritik dari beberapa Muslim Amerika. Mereka menyesali sikap Magid untuk ikut serta dalam lcara tokoh lintas agama tersebut.

(Baca Juga: Donald Trump Menangkan Pilpres AS)

 

Penolakan ini cukup beralasan mengingat beberapa retorika dan rencana kebijakan yang dibuat Trump dinilai merugikan Muslim Amerika. Magid merupakan tokoh yang sering dihadirkan dalam acara lintas agama dan pemerintah di Washington selama bertahun-tahun. Tahun lalu, FBI memberikan penghargaan kepada organisasi yang ia pimpin karena membantu memperkuat ikatan antara Muslim lokal dan penegakan hukum.

Dari 2010 hingga 2014, Magid memimpin Islamic Society of North America. Ia juga pernah masuk dalam deretan tokoh 500 Muslim yang paling berpengaruh di dunia.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement