REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Sebanyak 180 kios buku yang terletak di pinggir rel kereta api di Jl Pegadaian, Medan Maimun, ditertibkan, Senin (23/1). Para pedagang kooperatif mengosongkan sendiri kios-kios yang mereka gunakan.
Penertiban ini dilakukan oleh Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumbagut bersama PT KAl Divre I Sumut dibantu Polrestabes Medan, Pemkot Medan, dan Koramil 0410. Vice President PT KAI Divre I Sumut Mateta Rijalulhaq memimpin langsung penertiban ini.
"Hari ini, kita lakukan penertiban dan berjalan dengan lancar dengan mengerahkan dua unit alat berat dan direncanakan selesai hari ini juga," kata Manager Humas PT KAI Divre I Sumut Joni Martinus.
Menurut Joni, penertiban berlangsung aman dan kondusif karena sebelumnya telah dilakukan mediasi dan komunikasi dengan perwakilan para pedagang buku. Mediasi ini, lanjutnya, dilakukan di Polrestabes Medan dan dipimpin Kapolrestabes Medan Kombes Sandi Nugroho, Kamis (19/1) lalu.
Dalam rapat tersebut, para pedagang buku yang berjumlah 180 bersedia mengosongkan kiosnya dan pindah ke sisi timur Lapangan Merdeka. Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumbagut pun menyediakan truk untuk mengangkut barang-barang milik pedagang tersebut ke lokasi baru.
"Pada 20 sampai 22 Januari 2017 telah dilakukan pengosongan kios oleh pedagang," ujar dia.
Joni mengatakan, penertiban ini dilakukan terkait pembangunan jalan layang dan jalur ganda kereta api koridor Medan-Bandar Kalipa menuju bandara Kualanamu. Dengan dibangunnya jalan layang ini, akan ada sembilan perlintasan sebidang yang dihilangkan.
Menurut Joni, dengan adanya pembangunan jalan layang yang merupakan program nasional ini diharap dapat mengurangi beban kemacetan di jalan raya.
"Sehingga dapat meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api dan pengguna jalan raya. Tentu juga akan mempercepat waktu tempuh perjalanan kereta api," kata Joni.