Rabu 25 Jan 2017 03:40 WIB

Tiga Opsi Pemkot Bandung Tertibkan PKL Cicadas

Rep: Arie Lukhardianti/ Red: Yudha Manggala P Putra
PKL (ilustrasi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
PKL (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemkot Bandung, tahun ini terus berupaya menertibkan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang ada di dua wilayah. Yakni, PKL di Jalan Ahmad Yani atau Cicadas dan PKL di Otto Iskandar Dinata.

Menurut Wakil Wali Kotya Bandung yang juga menjabat sebagai Ketua Satian Tugas Khusus (Satgasus) Penataan dan Pembinaan PKL, Oded M Danial, Pemkot Bandung memiliki beberapa opsi untuk menertibkan PKL di Cicadas.

"Untuk menertibkan PKL Cicadas, kami ada beberapa opsi kemungkinan yang bisa dilakukan," ujar Oded kepada Republika.co.id, Selasa (24/1).

Opsi pertama, menurut Oded, akan menjalin kerja sama dengan PD Jawi untuk menggunakan lahan eks Mal Matahari. Opsi kedua, berbicara dengan pengelola BTM agar bisa menampung PKL yang eksisting di Cicadas. "Kedua opsi ini, sedang terus kami bicarakan dan kami kaji," katanya.

Kemudian, kata dia, opsi selanjutnya adalah, Ia berpikir kalau agak susah mencari solusi maka Pemkot Bandung akan menghitung anggaran yang ada di APBD. Kalau mencukupi, bisa saja membebaskan lahan yang ada di sekitar Cicadas untuk menampung PKL.

"Kalau ada uangnya, ya beli saja kalau ada yang jual lahan kenapa tidak. Lalu, kerjasamakan lahan tersebut dikasihan ke pengelola dalam hal ini PD Pasar," katanya.

Semua opsi tersebut, kata dia, akan dikaji secara matang. Namun, yang terpenting dalam menyelesaikan masalah PKL ini, Pemkot Bandung harus mengutamakan solusi. Agar, tak menimbulkan masalah baru.

"Soalnya kami berpikir, kalau dibereskan tanpa solusi, satu PKL itu menghidupi berapa orang," kata Oded seraya mengatakan, Ia khawatir kalau ditertibkan begitu saja, masyarakat miskin akan bertambah lagi kalau kepala keluarganya tak memiliki penghasilan.

Saat ini, kata dia, sambil menunggu opsi mana yang akan ditetapkan, pendataan pada PKL terus dilakukan. Dari hasil pendataan sementara, jumlahnya cukup banyak sekitar ratusan.  "Pendataan sudah dilakukan oleh  kewilayahan yakni camatnya," katanya.

Dikatakan Oded, targetnya tahun ini PKL Cicadas dan Otista tersebut harus sudah ditertibkan dan ada solusi. Karena, kondisi PKL di kedua daerah tersebut sudah mendesak untuk ditata. Jumlah PKL di kedua wilayah tersebut, paling besar bila dibandingkan PKL di wilayah lain. "Tapi bukan berarti kita mengabaikan wilayah lain ya. PKL yang kecil-kecil pun penertiban terus dilakukan oleh kewilayahan," katanya.

Dalam setiap kesempatan, kata Oded, Ia selalu mengimbau pada camat agar  terus menertibkan PKL di wilayahnya sebelum jumlahnya semakin banyak. Namun tetap, dalam menertibkan semangat yang digunakan adalah pembinaan bukan pembinasaan. "Jadi penertiban tetap harus dengan solusi, dicarikan dulu tempatnya," katanya.

Sebelumnya, Kepala Satpol PP Kota Bandung Dadang Iriana mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan aparat kewilayahan dan bertemu dengan koordinator PKL Cicadas untuk pembahasan lebih lanjut.

"Pak Wali memang sudah memerintahkan hal tersebut. Dalam waktu dekat kami akan rapat dengan PD Pasar juga dengan kewilayahan dan PKL," kata Dadang.

Menurut Dadang, pihaknya juga sudah menyiapkan opsi lain, misalnya seperti pemberlakuan libur berjualan yang telah berlaku  bagi PKL Astana Anyar. "Berbagi kebahagiaan dengan masyarakat. Misalnya 3 hari berjualan, 3 hari libur. Kita lakukan pendekatan kemanusiaan," kata Dadang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement